Sabtu, 04/05/2024 - 07:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

PM Irak Ancam Mengundurkan Diri Jika Kekerasan Terus Berlanjut

ADVERTISEMENTS

PM Irak Mustafa al-Kadhimi ancam kosongkan jabatan jika situasi politik berlanjut

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

KAIRO — Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengatakan  pada Selasa (30/8/2022), akan mengosongkan jabatannya jika situasi politik yang rumit di negara itu berlanjut. Sehari sebelumnya, dia telah menangguhkan sesi kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut setelah pengunjuk rasa masuk ke area pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Al-Kadhimi telah memperingatkan kerusuhan yang terus berlanjut di negara itu akan membuatnya berhenti dari pekerjaannya. Tindakannya ini dilakukan sebagai langkah pertanggungjawaban yang diambilnya kepada warga Irak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya peringatkan, mulai sekarang, jika (pengunjuk rasa) ingin terus mengobarkan kekacauan, konflik, perselisihan, dan perselisihan, dan tidak mendengarkan suara akal, saya akan mengambil langkah moral dan patriotik saya dengan mengumumkan pengosongan pekerjaan posisi (perdana menteri) pada waktu yang tepat, menurut Pasal 81 konstitusi Irak, dan meminta pertanggungjawaban mereka di hadapan rakyat Irak, dan di hadapan sejarah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
China-Indonesia Sepakati Solusi Dua Negara untuk Palestina

Kadhimi terpilih untuk posisi perdana menteri pada Mei 2020. Terpilihnya usai pengunduran diri pendahulunya Adel Abdul Mahdi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kerusuhan bermula saat ulama Syiah Moqtada al-Sadr mengumumkan akan mengundurkan diri dari dunia politik. Keputusan ini didorong oleh kegagalan para pemimpin dan partai Syiah lainnya untuk mereformasi sistem pemerintahan negara itu. Dia menjadi pemenang utama dalam pemilihan Oktober 2021 tetapi gagal dalam upayanya untuk membentuk pemerintahan dengan partai-partai Arab Muslim Sunni dan Kurdi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sadr kemudian menyerukan untuk menghentikan demonstrasi dan kekerasan terjadi di Baghdad tengah pada Selasa. Permintaan ini cukup meredakan konfrontasi yang menyebabkan kekerasan paling mematikan di ibukota Irak dalam beberapa tahun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Semangat Zelenskyy Dukung Ide Macron Kirim Pasukan ke Ukraina

Presiden Irak Barham Saleh menyambut baik penghentian awal kekerasan di Irak. “Posisi Yang Mulia Moqtada al-Sadr untuk mengakhiri kekerasan bertanggung jawab, berani dan untuk melindungi bangsa,” katanya.

Hanya saja Saleh memperingatkan, bahwa krisis politik belum berakhir dan menyerukan pemilihan awal sebagai jalan keluar potensial dari kebuntuan. “Situasi saat ini tidak dapat diterima dan tidak dapat berlanjut. Inilah mengapa penyelenggaraan pemilu baru yang lebih awal sesuai dengan pemahaman nasional merupakan jalan keluar dari krisis yang menyesakkan di negara ini,” kata Saleh dikutip dari ABC.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi