Jumat, 17/05/2024 - 20:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Penyakit Pneumonia Misterius Argentina yang Ternyata Sudah Pernah Muncul di Bali

Legionella merupakan penyakit infeksi bakteri akut di pernapasan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

oleh Antara, Dian Fath Risalah, Adysha Citra Ramadani

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Penyakit pneumonia misterius baru saja merebak di Argentina. Penyakit tersebut disebut cukup mirip gejalanya dengan Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pejabat kesehatan di Argentina mengungkapkan wabah pneumonia misterius telah menewaskan empat orang. Diperkirakan penyakit misterius tersebut kemungkinan disebabkan oleh penyakit Legionella, khususnya bakteri L. pneumophila, yang dikaitkan dengan wabah pneumonia berat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kementerian Kesehatan RI mengklasifikasikan penyakit radang paru-paru Legionella sebagai New Emerging Diseases (New-EIDs) yang saat ini perlu diwaspadai. Radang paru-paru Legionella bisa berpotensi memicu kejadian luar biasa (KLB).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Indonesia sudah pernah ada kasus pertama Legionella di Bali pada 1996, dan Tangerang pada 1999, serta kota lainnya,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, Senin (5/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Maxi mengatakan klasifikasi Legionella sebagai New-EIDs sudah tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1538/Menkes/SK/XI/2003 yang ditandatangani Menkes saat itu, Achmad Sujudi. “Legionella merupakan penyakit infeksi bakteri akut yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan dapat menimbulkan KLB, sehingga perlu diantisipasi dan dicegah penyebarannya dengan tepat dan cepat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dilansir dari surat keputusan tersebut, Legionella adalah penyakit infeksi bakteri akut di pernapasan manusia yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila.

ADVERTISEMENTS

Penyakit Legionella kali pertama terjadi di Philadelpia Amerika Serikat pada 1976, dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang atau setara 15,9 persen, serta merupakan wabah pertama yang melanda dunia. Dari hasil survei pada 2001 terhadap sampel air menara sistem pendingin di hotel-hotel yang ada di Jakarta dan Denpasar, ditemukan hampir 20 persen dari petugas pengelola air menara sistem pendingin tersebut pernah terpapar bakteri Legionella.

ADVERTISEMENTS

Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, adanya endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran atau benda asing lainnya.

Berita Lainnya:
Diwanti-wanti Soal Keamanan Data Pemilih Pilkada, KPU: Kita Usahakan Menjaga

Bakteri tersebut juga terdapat pada peralatan rawat di rumah sakit seperti alat bantu pernapasan. Bakteri Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang yang hidup berkoloni dengan cara menempel pada pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan terhadap kaporisasi dengan konsentrasi klorin 2-6 mg/l.

Berita Lainnya:
Polisi Ungkap Kronologi dan Pemicu Bentrok Antar Ormas di Bandung

Bakteri Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7 C. sampai 63 C dan hidup subur pada suhu 30 C-45 C. Penularan bakteri Legionella pada manusia, antara lain melalui aerosol di udara atau karena minum air yang mengandung bakteri Legionella.

Penularan dapat pula melalui aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan terapi pernapasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi. Masa inkubasi virus berkisar 1-10 hari.

“Tempat keberadaan bakteri Legionella, sangat erat dengan kehidupan manusia, sehingga kemungkinan dapat terjadi kejadian luar biasa di masyarakat,” katanya.

Keberadaan bakteri Legionella di sarana rumah sakit yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menimbulkan infeksi nosokomial. Untuk mencegah berkembangnya bakteri Legionella, maka minimal sepekan sekali dilakukan pemeriksaan penampungan air terhadap kerusakan fisik, bau dan zat organik, dan adanya serbuk-serbuk yang mengandung bakteri Legionella.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga saat ini memantau perkembangan klaster kasus pneumonia misterius yang dikaitkan dengan Legionella di Provinsi Tucuman, Argentina. Dilansir dari Pan American Health Organization (PAHO), sampai saat ini total 11 kasus telah diidentifikasi, termasuk empat kematian pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid di wilayah setempat.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi