Rabu, 01/05/2024 - 03:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

OJK Minta Perbankan Utamakan Perlindungan Nasabah

ADVERTISEMENTS

Perlindungan terhadap nasabah jadi prioritas dengan kepastian hukum

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Hal ini sebagai langkah penguatan sistem perbankan yang berintegritas dan stabilitas sistem keuangan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan sistem pengawasan yang responsif terhadap tantangan dan perubahan ekosistem keuangan global akan terus dikembangkan. Hal ini termasuk pengawasan terhadap bank dengan mengedepankan early warning system menjadi penekanan ke depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Perlindungan terhadap nasabah juga merupakan prioritas dengan tetap memastikan kepastian hukum bagi perbankan dan masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (6/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Adhi Karya Setujui Penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi IV


Menurutnya otoritas perlu meninjau business process dalam regulasi, perizinan dan pengawasan. OJK juga akan memberikan ruang yang cukup kepada perbankan untuk melakukan inovasi dan penyesuaian (adjustment) dalam menghadapi ekosistem yang berubah dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Tak hanya itu, lanjut Dian, OJK akan melakukan intervensi apabila diperlukan (creative intervention) untuk memastikan penerapan governance risk compliance (GRC), integritas, dan tingkat kesehatan bank. Dari sisi lain, terdapat isu-isu terkini yang memerlukan perhatian OJK dan industri perbankan serta membutuhkan respons yang cepat.

Berita Lainnya:
OJK Ungkap Belum Ada Pengajuan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat


“Seperti pengembangan digitalisasi perbankan, UMKM, kelanjutan kebijakan restrukturisasi kredit yang targeted, penerbitan arahan untuk stimulus kredit bagi debitur terdampak penyakit mulut dan kuku serta mendorong bank dalam penerapan keuangan berkelanjutan,” ucapnya.


OJK juga meminta perbankan tidak cepat berpuas diri (complacent) dengan pencapaian kinerja yang baik. Namun, bank harus terus waspada mengamati risiko-risiko yang terkait dengan serangan siber, kejahatan ekonomi yang semakin canggih, risiko perubahan iklim (climate related risk), perkembangan digitalisasi, geopolitical tension dan ketidakpastian global.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi