Rabu, 01/05/2024 - 21:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Singapura Jadi Tuan Rumah Kunjungan Studi Komunitas Muslim

ADVERTISEMENTS

Studi akan berisi pertukaran gagasan dan praktik mengembangkan Muslim minoritas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 SINGAPURA — Sebuah yayasan yang didirikan oleh komunitas Muslim Singapura akan menjadi tuan rumah kunjungan studi bagi individu dari negara di mana Muslim adalah minoritas. Mereka akan berbagi praktik terbaik dan bertukar pikiran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menteri Urusan Muslim Singapura Masagos Zulkifli mengatakan Yayasan Rahmatan Lil Alamin, yang didirikan pada 2009 akan mengatur kunjungan di bawah Program Kerja Sama Singapura. Program tersebut untuk membantu negara-negara lain mengembangkan sumber daya manusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia membuat pengumuman pada awal dua hari International Conference on Communities of Success  (ICCOS) yang diadakan di Raffles City Convention Centre. “Penting bagi komunitas Muslim minoritas seperti itu untuk dapat merujuk pada pedoman yang relevan tentang bagaimana menjalankan iman mereka dengan percaya diri,” kata Masagos, dilansir dari Straits Times pada Sabtu (10/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Calon Suami atau Istri Ada Hubungan Keluarga, Bolehkah Dinikahi? Perhatikan Ketentuan Ini


Kunjungan studi akan mempromosikan pertukaran gagasan dan praktik bersama untuk mengembangkan komunitas Muslim minoritas serta meningkatkan kerja sama di bidang ini antar negara. Perincian lebih lanjut akan diumumkan akhir tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Masagos mengatakan Muslim yang hidup sebagai minoritas di seluruh dunia, terutama di masyarakat terbuka, sekuler dan progresif di bawah aturan hukum, menghadapi pertimbangan dan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan masyarakat di mana mereka adalah mayoritas. Untuk tujuan ini, Mufti Nazirudin Mohd Nasir dari Singapura mendesak para pemimpin dan cendekiawan Islam menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dapat membantu komunitas mereka membuat keputusan.

Berita Lainnya:
Puasa Sunnah Syawal 6 Hari, Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan atau Terpisah?


Dia juga berbicara tentang pengalaman Singapura selama pandemi Covid-19. Kemudian mencatat posisi keagamaan yang diambil saat itu belum pernah terjadi sebelumnya dan bahkan kontroversial pada awalnya, seperti menutup masjid.


“Kami bekerja sama dengan para ahli medis dan mendengarkan dengan seksama wawasan ilmiah sebelum mengeluarkan posisi, atau fatwa. Kita perlu menemukan cara untuk mendamaikan antara sains dan iman, keduanya saling melengkapi, bukan bertentangan satu sama lain,” ucapnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi