Rabu, 22/05/2024 - 00:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Kembali Tolak Permintaan Kirim Tank Tempur Utama ke Ukraina

Jerman menyatakan tidak ingin gegabah dalam mengambil pengiriman tank.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 BERLIN — Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kembali menolak permintaan Ukraina untuk memasok tank tempur ke negara tersebut. Sebelumnya Berlin telah menyatakan tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan itu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Tidak ada negara yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur utama buatan Barat sejauh ini (ke Ukraina). Kami telah sepakat dengan mitra kami bahwa Jerman tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak,” kata Lambrecht, Senin (12/9/2022).


Sebelumnya Kanselir Jerman Olaf Scholz menolak gelombang kritik yang menyebut Jerman tidak menunjukkan kepemimpinan dalam upaya Barat memasok senjata berat ke Ukraina. Dalam hal tersebut, Scholz memilih lebih berhati-hati. “Saya mengambil keputusan dengan cepat dan bersama dengan mitra kami. Saya menemukan tindakan tergesa-gesa dan upaya Jerman yang luar biasa dipertanyakan,” kata Scholz dalam wawancara dengan surat kabar Bild am Sonntag yang diterbitkan 1 Mei lalu.

Berita Lainnya:
Belarus Desak Ukraina Lakukan Pembicaraan Damai dengan Rusia


Jerman telah mengirimkan tank howitzers ke Ukraina. Namun Kiev juga menginginkan tank tempur Leopard, kendaraan tempur infanteri Marder, dan tank anti-pesawat Gepard.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan di Bild am Sonntag menunjukkan bahwa 54 persen warga Jerman tidak puas dengan penanganan krisis yang dilakukan Scholz. Peringkat persetujuannya turun menjadi 32 persen. Khawatir Rusia dapat memperluas perang ke negara-negara selain Ukraina, beberapa mitra Jerman dalam aliansi militer NATO telah menyatakan ketidakpuasan dengan keraguan awal Scholz untuk mempersenjatai Ukraina. Lainnya seperti Polandia tidak senang dengan penentangan Jerman terhadap embargo Uni Eropa atas impor gas Rusia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Serangan ke Rafah Dipastikan Akan Segera Digelar


Partai koalisi Scholz, yakni, The Greens and Free Democrats, juga lebih tertarik memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina. Scholz harus menyeimbangkan tuntutan mereka dengan tuntutan anggota partainya yang mengatakan pengiriman senjata berat ke Ukraina berisiko memicu respons militer Rusia di negara ketiga dan memicu konflik yang lebih luas. 


sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi