Kamis, 02/05/2024 - 20:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Warga Peru Manfaat Bendungan Kuno Hadapi Kekeringan

ADVERTISEMENTS

Musim kemarau yang berkepanjangan menimbulkan biaya tinggi bagi pertanian.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 LIMA — Tahun lalu wali kota daerah terpencil di Andes Peru Guillermo Palmadera semakin khawatir bahwa musim kemarau yang keras dapat merusak tanaman jelai, alfalfa, dan umbi-umbian di distriknya. Andes memiliki musim kemarau tahunan antara Mei-September, tetapi para petani di distrik Pamparomas mengatakan, hujan sangat jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, di tengah perubahan iklim global yang disebabkan manusia yang memperburuk pola cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Musim kemarau yang berkepanjangan menimbulkan biaya yang tinggi. Membiarkan tanah menganggur selama lebih dari setengah tahun merugikan pendapatan dan bahan pangan yang bisa dimakan keluarga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Palmadera menemukan solusi tidak dengan seorang insinyur tetapi dengan seorang arkeolog. Ahli di University of Buenos Aires Kevin Lane telah mengidentifikasi 18 bendungan terbengkalai yang dibangun di Paparomas sebelum penjajahan Spanyol di Amerika. Lane mengusulkan perbaikan bendungan tua.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Jalan Berliku Palestina untuk Jadi Anggota Penuh PBB 


“Masalah kelangkaan air bukanlah hal baru di Peru,” kata Lane.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kelangkaan air sangat terkait dengan sejarah Andes, sehingga dia percaya perang air pernah terjadi di sana di masa lalu. “Ini sangat kering, kami hanya mengalami sedikit hujan selama dua, tiga tahun terakhir,” kata petani dan ayah dari delapan anak di Pamparonas Damian Quiroz. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dengan dukungan keuangan dari Yayasan Gerda Henkel Jerman, Lane dan petani lokal membangun bendungan setinggi tiga meter di atas reruntuhan tua di ketinggian 4.600 meter di atas permukaan laut menggunakan batu, tanah liat, dan material modern seperti geotekstil. Mereka mudah diganti di daerah yang rawan gempa dan variasi suhu yang besar yang dapat meretakkan material lain seperti beton.

Berita Lainnya:
Mengenal Bom ODAB-500 yang Digunakan Rusia Serang Ukraina. Sekuat Apa?


Rehabilitasi menelan biaya 100 ribu dolar AS. Sementara mereka memperkirakan bahwa membangun bendungan beton dapat menelan biaya satu juta dolar AS. 


Dengan bangunan bendungan yang terselesaikan, 300 rumah tangga dari wilayah Pamparomas menunggu datangnya musim hujan. Mereka berharap dapat mengumpulkan 15 ribu meter kubik air.


“Kami sangat tidak sabar. Dengan air kami akan memberi makan beberapa sapi untuk membuat keju, dan marmut untuk kami dan mudah-mudahan bisa dijual,” kata Quiroz. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi