2.799 Kasus Covid-19 Bertambah Hari Ini, Epidemiolog Minta Masyarakat Waspada

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Epidemiolog meminta masyarakat untuk waspada subvarian omicron BA.2.75.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 2.799 kasus Covid-19 baru pada Rabu (14/9/2022) hari ini. Total, kasus konfirmasi Covid-19 sejak awal pandemi Covid-19 mencapai 6.400.0035.

ADVERTISEMENTS


Kemudian untuk kasus sembuh bertambah 3.938 sehingga totalnya 6.211.796. Sedangkan kasus meninggal bertambah 21 menjadi 157.828 Secara keseluruhan, kasus aktif turun 1.160 sehingga totalnya 30.411. Hari ini tercatat sebanyak 74.527 spesimen diperiksa. Sementara suspek pasien COVID-19 ada sebanyak 4.775.

ADVERTISEMENTS


Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta selain subvarian Omicron BA.2.75 (Centaurus), Indonesia harus juga mewaspadai subvarian omicron BA.2.75. Karena, subvarian ini berpotensi memperpanjang durasi gelombang keempat COVID-19 .

ADVERTISEMENTS


“Kita harus mewaspadai BA.2.75, ya sekarang plus BA.2.75.2, yang bisa berpotensi memperpanjang durasi dari gelombang empat kita ini,” kata Dicky dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022)

ADVERTISEMENTS


Terlebih, saat ini subvarian Omicron BA.2.75.2 menjadi perhatian dunia lantaran pertumbuhannya yang meningkat lebih cepat di India. Tak hanya itu, subvarian Omicron BA.2.75.2 juga diduga dapat menurunkan efikasi vaksin COVID-19.

ADVERTISEMENTS


Diketahui, saat ini subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendominasi di dunia. Bahkan, sekitar 80 persen dari kasus COVID-19 itu tidak bergejala dan menyerang kelompok muda.

ADVERTISEMENTS


Sehingga, sekitar 60 persen dari kasus penularan di dunia terjadi dari kasus yang tidak bergejala itu. \”Ini yang harus diwaspadai,” ucap Dicky.

ADVERTISEMENTS


Adapun, mitigasi terbaik adalah dengan terus mengejar cakupan booster vaksinasi COVID-19. Ia juga mengingatkan, bahwa orang yang telah terinfeksi COVID-19 kurang lebih sebulan lalu masih bisa terinfeksi lagi.

ADVERTISEMENTS


“Jadi tidak ada kekebalan pascainfeksi yang menetap dan kuat,” jelas Dicky.


Masyarakat pun diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Serte menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan segera melakukan vaksinasi booster.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version