Senin, 17/06/2024 - 02:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Penduduk di Wilayah Xinjiang Kelaparan Selama Penguncian Covid-19

Warga Xinjiang jalani karantina paksa dan kekurangan pasokan selama 40 hari lockdown

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

BEIJING — Penduduk di sebuah kota di wilayah Xinjiang, China mengalami kelaparan selama penguncian untuk menangani penyebaran Covid-19. Mereka menjalani karantina paksa dan kekurangan pasokan obat-obatan selama 40 hari penguncian.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Penduduk Kota Ghulja mengunggah video yang menunjukkan kulkas mereka kosong dan tidak memiliki pasokan makanan, anak-anak yang menderita demam, dan orang-orang berteriak dari jendela rumah mereka.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Kondisi ini mengingatkan pada penguncian ketat di Shanghai beberapa waktu lalu. Ketika itu ribuan penduduk mengunggah video dan foto bahwa mereka dikirimi sayuran busuk atau ditolak perawatan medis bagi orang dengan penyakit kritis. Tetapi, penguncian ketat di kota-kota kecil seperti Ghulja kurang mendapat perhatian.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Cina Utara Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Xinjiang Diprediksi Tembus 37 Derajat Celsius

Penguncian di Ghulja juga menimbulkan ketakutan di antara orang-orang Uighur, yaitu kelompok etnis yang berasal dari Xinjiang.  Selama bertahun-tahun, wilayah tersebut telah menjadi target tindakan keras yang menjerat sebagian besar orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya. Penguncian sebelumnya di Xinjiang sangat sulit, karena disertai dengan pengobatan paksa, penangkapan, dan penduduk disemprot  disinfektan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Yasinuf, seorang warga Uighur yang belajar di sebuah universitas di Eropa, mengatakan, ibu mertuanya mengirim pesan suara yang menakutkan akhir pekan ini. Dalam pesan suara itu, ibu mertuanya mengatakan, dia dipaksa pergi ke karantina terpusat karena batuk ringan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi kali ini.  Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mempercayai pencipta kita,” ujar ibu mertua Yasinuf, dalam rekaman audio yang ditinjau oleh The Associated Press.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Menlu Spanyol: Pengakuan Negara Keadilan Bagi Rakyat Palestina

Orang tua Yasinuf mengatakan kepada dirinya bahwa, mereka kehabisan persediaan makanan. Orang tua Yasinuf  bertahan hidup dengan memakan adonan mentah yang terbuat dari tepung, air, dan garam. Kondisi ini membuat Yasinuf tidak fokus untuk belajar. Bahkan dia tidak tidur dalam beberapa hari karena memikirkan kerabatnya di Ghulja.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Suara mereka selalu ada di kepala saya, mengatakan hal-hal seperti saya lapar, tolong bantu kami,” ujar Yasinuf.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا الكهف [93] Listen
Until, when he reached [a pass] between two mountains, he found beside them a people who could hardly understand [his] speech. Al-Kahf ( The Cave ) [93] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi