Rabu, 08/05/2024 - 15:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Erick Thohir Dorong Program Santri Magang di 33 BUMN

ADVERTISEMENTS

Santri harus mampu mengembangkan kapasitas diri di tengah disrupsi digital

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Program Santri Magang di 33 BUMN. Bakti BUMN untuk Santri meliputi Program Magang Santri dan Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren) di Jawa Timur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam kegiatan ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama PT Pegadaian, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo), serta PT PLN (Persero) bertindak sebagai koordinator Program.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kick off dilakukan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata dan General Manager of CSR SIG, Edy Saraya di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, pada Rabu (14/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Erick Thohir mengatakan, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri di tengah tantangan disrupsi digital. Salah satu bentuk komitmen BUMN untuk terus berkontribusi terhadap ekonomi nasional dibuktikan dengan wujud Bakti BUMN. Salah satunya melalui inisiasi program magang untuk santri di pesantren.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Program magang santri ini merupakan kolaborasi yang sukses antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM. Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan ke depannya termasuk di sektor digital,” ujar Erick, Sabtu (17/9/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pengamat Ungkap Peran BUMN di Balik Prestasi Olahraga RI Saat Ini

Kementerian BUMN juga telah membuka kegiatan Program Pesantranpreneur tahun 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berwirausaha agar pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban, serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur, dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas sebagai penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini diikuti oleh 78 pengajar yang telah berpartisipasi dalam Program Training of Trainer (ToT) pada bulan Mei 2022 lalu.

Pengajar berasal dari pondok pesantren di Surabaya, Jember dan Kediri, telah dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan yaitu pembelajaran tentang Teknologi dan Rekayasa, Teknologi dan Informasi, Kesehatan, Agrobisnis, Perikanan dan Agroteknologi, Bisnis dan Manajemen, serta Tata Rias dan Tata Boga.

Proses belajar mengajar dalam Program pesantrenpreneur akan berlangsung satu tahun ke depan, dan diharapkan bisa menjadi bekal para santri untuk menjadi wirausahawan (santripreneur) ketika lulus nanti.

Berita Lainnya:
Kereta Api Jadi Transportasi Umum Terbanyak Angkut Penumpang H+2 Lebaran

Sementara itu, General Manager of CSR Semen Indonesia Edy Saraya menjelaskan saat ini menerima 20 santri magang di perusahaan. Mereka akan belajar mengenai proses bisnis serta metode kerja selama 3 bulan. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, mereka juga akan mendapatkan sertifikasi magang dari perusahaan.

Edy Saraya menambahkan, SIG juga berupaya membangun masyarakat yang mandiri dengan melahirkan sebanyak-banyaknya wirausahawan baru melalui Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren).

“Ada 26 pondok pesantren yang pengajaranya mengikuti program Training of Trainer (ToT). Saat ini mereka mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada santri masing-masing. Setiap pondok pesantren setidaknya mempunyai 15 santri untuk dididik, sehingga sedikitnya ada 390 santri yang akan diharapkan untuk menjadi wirausahawan,” ujar Edy Saraya.

Salah satu pengajar dari pondok pesantren Assalafi Al Fithrah, Sudarsono berharap, ilmu yang diperoleh selama mengikuti ToT dapat bermanfaat untuk para santri. ”Kami berharap nantinya para santri memiliki skill tambahan, selain ilmu agama tentunya. Semoga mereka nanti bisa merintis usaha sendiri serta membuka peluang kerja bagi masyarakat,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi