Jumat, 26/04/2024 - 11:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Ribuan Anak di Suriah Berisiko Terkena Kolera Akibat Krisis Air

ADVERTISEMENTS

Sejumlah wilayah di Suriah menghadapi ancaman krisis air

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 DAMASKUS — Kekurangan air yang didorong oleh perubahan iklim dan konflik menempatkan ribuan anak di utara dan timur Suriah berisiko mengidap kolera. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


LSM Save the Children memperingatkan, sedikitnya 24 orang meninggal karena penyakit yang ditularkan melalui air itu. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Setidaknya 24 orang telah meninggal karena penyakit itu, dan beberapa ribu kasus yang dicurigai telah dilaporkan di seluruh negeri pada 19 September, menurut data yang diambil badan amal dari Kementerian Kesehatan Suriah dan Komite Kesehatan Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur. 

ADVERTISEMENTS


“Kami melihat akan ada wabah besar jika kami tidak bertindak sekarang, wabah yang sudah memperburuk kebutuhan perlindungan anak-anak di seluruh Suriah, menambah penderitaan mereka,” kata Direktur sementara Save the Children, Beat Rohr, dilansir dari Alarabiya pada Kamis (22/9/2022). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kosmonaut Suriah Pertama yang ke Luar Angkasa, Muhammed d Faris Meninggal Dunia


Wabah penyakit saat ini yang menyebabkan diare, muntah, kehausan, dan dalam kasus terburuk kematian, diperkirakan disebabkan masyarakat yang meminum air dan makanan yang terinfeksi yang diairi Sungai Efrat negara itu. 


Sungai itu mengalami tingkat aliran rendah dalam sejarah terutama karena kekeringan terburuk Suriah dalam beberapa dekade. 


Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu memperingatkan tentang beratnya wabah di Suriah, mengatakan bahwa penghancuran infrastruktur air yang meluas dari perang berarti sebagian besar penduduk bergantung pada sumber air yang tidak aman. 

Berita Lainnya:
Anggota Kongres AS Menilai Amerika Serikat Perlahan Berubah Menjadi Negara Komunis


“Ini adalah wabah kolera pertama yang dikonfirmasi dalam beberapa tahun terakhir, penyebaran geografis menimbulkan kekhawatiran, jadi kami harus bergerak cepat,” kata Direktur Darurat Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah Mediterania Timur, Richard Brennan.


Wabah itu berpusat di wilayah Aleppo utara, di mana lebih dari 70 persen dari total 936 kasus yang dicurigai telah dicatat, dan Deir Ezzor di mana lebih dari 20 persen terdaftar. 


Sebelum wabah kolera baru-baru ini, krisis air telah menyebabkan peningkatan penyakit seperti diare, kekurangan gizi, dan kondisi kulit di wilayah tersebut, menurut WHO. 


 


Sumber: alarabiya  


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi