Sabtu, 27/04/2024 - 01:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Samboisme, Aparat Kok Tidak Kapok-kapok

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

PERLAKUAN keras dan brutal kembali diperlihatkan oleh aparat kepolisisan dalam mengamankan unjuk rasa mahasiswa di Bandung (22/9). Setelah demo mahasiswa di Gedung DPRD Provinsi Jabar mengenai kenaikan harga BBM.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Polisi membubarkan mahasiswa dengan gas air mata dan mengejar mahasiswa sampai jauh kearah Jalan Dago. Bahkan beberapa masyarakat  yang bukan peserta aksi pengendara kendaraan motor kena gas air mata.

ADVERTISEMENTS

Apa perlunya polisi harus mengejar mahasiswa sampai jauh dari lokasi unjuk rasa, ke tempat umum.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Mahasiswa peserta aksi yang tertangkap, dipukuli dan ditendang. Mahasiswa bukan penjahat. Mereka calon-calon pemimpin. Sedang melakukan tugas mereka dalam pengabdian kepada masyarakat. Menyampaikan aspirasi. Memprotes kenaikan harga-harga.

Berita Lainnya:
Puskesmas Tanah Abang Layani 600 Pasien Setelah Libur Lebaran

Tidak semestinya diperlakukan kekerasan secara semena-mena. Mengenai adanya tindakan anarkis harus juga peka, bahwa ada penyusup.  

Saat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian anjlog karena kasus Sambo.  Baru saja kena “tampar” oleh Menko Polhukam bahwa beberapa polisi tamak, bergaya hedonis dan sombong. Institusi Polri dalam pengawasan rakyat.

Lalu aparat polisi kembali melakukan tindakan kekerasan sesuatu tindakan tak terpuji dalam mengamankan unjuk rasa mahasiswa.

Tindakan tersebut akan menambah hancur kepercayaan masyarakat. Bahwa polisi sebagai pengayom. Artinya. Jangan salahkan rakyat karena berbagai tindakan, perilaku dan gaya hidup aparatlah yang membuat rusaknya citra polisi di mata rakyat.

Jika citra rusak dan kepercayaan rakyat kepada polisi sampai ke tingkat nadir. Berbahaya bagi negara dan bangsa. Hentikan kekerasan dalam mengatasi unjuk rasa. Hentikan juga rekayasa membela diri. Samboisme.

Berita Lainnya:
Kemenangan Prabowo-Gibran karena Narasi Keberlanjutan Bukan Bansos

Zaman android. Semua tindakan tidak bisa ditutupi. Media Sosial berupa foto dan video kekerasan dengan cepat beredar. Tidak saja di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Memperlihatkan wajah kepolisian dengan telanjang.

Sepertinya Kapolri harus segera berbenah dengan tegas. Harus pula didukung oleh semua Kapolda, Kapolres dan Kapolsek. Hentikan kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Cukup sudah.

Ketika rombongan polisi lewat diteriaki dengan Sambo! Sambo oleh masyarkat. Anak SD pun ikut membuat lagu. Sambo. 

(Pemerhati Kebijakan Publik, Sekjen FKP2B, Aktivis Pergerakan 77-78)

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi