Sabtu, 18/05/2024 - 08:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Buat Anda yang Suka Bertanya 'Anaknya Kok Cuma Satu?', Ini Penjelasan Psikolog

Pasangan suami-istri yang memilih untuk tak memiliki anak juga kerap ditanya-tanya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Anaknya kok cuma satu? Pertanyaan seperti itu kerap tertuju pada orang tua yang hanya memiliki satu anak.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sementara itu, pasangan yang belum dikaruniai keturunan juga sering mendapat pertanyaan mengenai ketiadaan buah hati dalam pernikahan mereka. Untuk Anda yang sering bertanya seperti itu, psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum punya jawabannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Nirmala menjelaskan bahwa memiliki hanya satu atau tidak sama sekali (childfree) bukanlah sebuah tren baru di kalangan generasi milenial. Ia mengatakan bahwa itu merupakan sebuah pilihan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tubuhnya Terlipat Sejak Masih SD, Pemuda China Selangkah Lebih Dekat untuk Berdiri Tegak

“Ini sebuah pilihan, misalnya, saya ngelihat kakak saya anaknya banyak, terus ngelihat teman saya anaknya satu dan happy, dan akhirnya memutuskan untuk punya anak satu saja. Itu bukan ketularan, tapi proses dari kita berpikir,” ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (26/9/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Nirmala mengatakan suami dan istri harus memiliki kesepakatan saat memutuskan untuk memiliki anak. Komentar dari orang-orang yang berada di lingkungan sekitar baiknya tidak memengaruhi sebuah keputusan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam memutuskan jumlah anak, suami dan istri wajib mempertimbangkan sisi finansial, emosional, hingga pola asuh ke depan. Sebab, hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Ikut Mengasuh, Kakek dan Nenek Perlu Sesuaikan Pendekatan Mengikuti Usia Cucu

Sementara itu, keputusan untuk tidak memiliki anak juga perlu dibicarakan secara terbuka antara suami dan istri. Keputusan ini harus dibuat bukan karena mengikuti pilihan orang lain.

ADVERTISEMENTS

“Yang hati-hati adalah bahwa kita ikut-ikutan karena tren, orang punya anak banyak kita juga, orang anaknya satu kita juga, padahal sebenarnya kita enggak sepakat suami-istri,” kata Nirmala.

ADVERTISEMENTS


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi