Minggu, 16/06/2024 - 05:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Pakar Ungkap Tiga Dampak dari Krisis Eropa Bagi Indonesia

Ekonom sebut dampak krisis Eropa yang pertama adalah melemahnya nilai tukar rupiah

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyatakan dampak dari krisis di Eropa perlu diwaspadai karena memiliki tiga transmisi dampak ke Indonesia. Pertama, transmisi dari efek moneter karena inflasi yang tinggi, suku bunga naik membuat investor global melakukan pengalihan aset ke instrumen berdenominasi dolar AS. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


“Keluarnya dana asing berpengaruh sampai ke negara berkembang, dengan penurunan penyerapan surat berharga negara (SBN) oleh investor asing. Jika berlanjut penguatan indeks dollar di atas level 114, maka rupiah bisa melemah. Dalam waktu dekat Rupiah bisa menyentuh range 15.400-15.500 per dollar AS,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Kedua, transmisi perdagangan dimana pelemahan permintaan di Eropa baik bahan baku maupun barang konsumsi membuat prospek ekspor Indonesia terpengaruh. Hal ini terjadi moderasi juga pada harga komoditas contohnya harga sawit kembali ke posisi Juni 2021. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Lebih dari 4 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Indonesia pada Januari-April 2024


Ketiga, transmisi dari penurunan pendapatan berbagai sektor dibarengi dengan efek psikologis konsumen yang menahan belanja mengakibatkan guncangan. Sebagai contoh, pembeli rumah menggunakan KPR di dalam negeri terdampak oleh naiknya tingkat suku bunga pinjaman. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


“Apalagi 78 persen pembelian rumah menggunakan skema kredit pemilikan rumah (KPR), maka variabel suku bunga disertai tingginya inflasi menyurutkan minat pembelian sektor properti,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


Maka itu, Bhima meminta pemerintah untuk mewaspadai krisis di Eropa. Menurutnya pemerintah perlu memperkuat pertahanan moneter dengan mendorong masuknya devisa hasil ekspor terutama sektor berbasis komoditas yang selama ini menikmati booming harga. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Pertamina Sukses Kelola Dua Blok Migas Raksasa, Wujud Ketahanan Energi Nasional


“Memberikan berbagai relaksasi bagi konsumen di dalam negeri melalui pengurangan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi delapan persen selama dua tahun. Mencari pasar alternatif ekspor misalnya ke Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Selatan selama proses kontraksi permintaan di Eropa terjadi,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Bhima juga meminta pemerintah untuk memberikan insentif lebih besar ke sektor properti melalui peningkatan belanja FLPP, subsidi uang muka rumah, dan kredit konstruksi dengan bunga yang lebih rendah. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


“Mengarahkan belanja pemerintah counter-cyclical yakni mempertebal belanja perlindungan sosial yang baru mencapai 2,5 persen dari PDB, idealnya dalam kondisi tekanan ekonomi perlindungan sosial dinaikkan menjadi empat sampai lima persen dari PDB,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا الكهف [81] Listen
So we intended that their Lord should substitute for them one better than him in purity and nearer to mercy. Al-Kahf ( The Cave ) [81] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi