Terpapar Gula Tambahan Sejak Kecil, Apa Risikonya Bagi Anak?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Orang tua harus lebih jeli membaca label minuman berpemanis buatan buat anaknya.

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Risiko gangguan kesehatan terhadap anak-anak semakin meningkat bila mereka sudah terpapar gula tambahan sejak kecil. Gangguan kesehatan seperti apa yang bisa mengusik?

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kita harus ekstra hati-hati, terutama pada anak-anak, karena semakin dini orang terpapar gula tambahan, semakin besar risiko penyakitnya,” kata dr Kurniawan Satria Denta SpA  dalam bincang-bincang daring, Kamis (29/9/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dokter anak dari Universitas Gadjah Mada itu mengatakan efek samping yang bisa dialami anak yang terpapar gula tambahan sejak dini meliputi gangguan metabolisme hingga kecanduan gula. Bagi anak-anak yang sedang berada dalam masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI), yakni usia kisaran enam bulan hingga 12 bulan, gula tambahan boleh diberikan maksimal lima persen dari total kalori harian.

ADVERTISEMENTS

“Untuk anak-anak yang lebih besar (batasan gula) 25 gram per hari,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS

Denta mengimbau orang tua untuk lebih jeli dalam membaca label gizi pada minuman berpemanis dalam kemasan. Dengan begitu, asupan gula yang dikonsumsi anak tidak berlebihan.

Makanan atau minuman yang terkesan menyehatkan, menurut Denta, juga perlu diamati label gizinya secara saksama untuk mengetahui seberapa besar kandungan gula. Sebagai contoh, kandungan gula dari susu segar dengan susu yang berperisa akan menunjukkan hasil yang berbeda.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version