Sabtu, 25/05/2024 - 22:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Berharap Korban KDRT Berani Bersuara

Korban harus berani speak up memberikan keadilan baginya dan efek jera ke pelaku.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengimbau, masyarakat agar berani bersuara jika menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal ini disampaikannya menanggapi kasus KDRT yang tengah viral terjadi belakangan ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Sekarang kita imbau seluruh lapisan masyarakat, siapapun yang jadi korban harus berani speak up memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku, sehingga tidak terjadi kasus berulang,” kata Bintang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Rabu (12/10).

Berita Lainnya:
Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan


Dia mengatakan, kasus KDRT yang kerap terjadi di masyarakat menjadi evaluasi bersama. Selain itu, Bintang juga menekankan, pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga peristiwa tersebut tak kembali terjadi.


Bintang menyampaikan, pemerintah juga memiliki pusat pengaduan yang bisa dihubungi baik melalui aplikasi Whatsapp ataupun sambungan telepon.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dirjen Bea Cukai Punya Kekayaan Rp 51,8 Miliar, dalam Setahun Melonjak Rp 8,5 Miliar


KemenPPPA, kata dia, sudah punya call center kan sekarang dengan SAPA 129 demikian juga melalui Whatsapp 081111129129 itu kita dorong untuk itu. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Dan tidak hanya korban yang melihat, yang mendengar itu juga harus ikut peduli melaporkan terjadinya kekerasan,” ujarnya.


 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi