Minggu, 19/05/2024 - 23:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Sarankan Lakukan Coping Skill Ketika Merasa Mental tidak Baik, Apa Itu?

Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan mendeteksi sesuatu yang salah di dalam diri.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Dokter Spesialis Psikiatri RS Duren Sawit, dr. Dian W. Vietara Sp.KJ mengatakan, deteksi dini gangguan kesehatan jiwa sebagai langkah preventif dengan mencari sumber permasalahan dapat mencegah risiko gangguan semakin memburuk. “Kalau misalnya merasa kondisi tidak baik-baik saja, rasanya ada yang salah dari kita, terganggu tidurnya, kita langsung bisa melakukan searching cari langkah-langkah dan mengatur time managment ada yang salah atau tidak,” ucapnya dalam webinar memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Menurut Dian, biasanya manusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi jika ada yang salah dan tidak biasa dalam perilakunya sehari-hari, yang disebut dengan “Coping Skill”. Langkah ini fokus untuk mencari sumber masalah yang dihadapi. Jika tidak bisa menemukan solusi, beralih ke fokus mengatur emosi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Gim Daring ini Disebut Berpotensi Diblokir, Apa Kata Garena Indonesia?


“Jadi cari bagaimana caranya dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, stresnya tidak bisa diatasi, emosi kita tetap santai. Caranya efektif, biasanya olahraga,” ucap Dian.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Menurut dia, melakukan olahraga akan mengeluarkan endorfin yang dapat membantu dalam mengelola emosi. Selain olahraga, bisa juga mengonsumsi makanan berserat dan bergizi karena bisa mengurangi depresi dan rasa cemas. Langkah berikutnya bisa mengatur napas dan melakukan relaksasi, serta berpikir positif dan mendekatkan diri pada Tuhan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kalau tidak bisa buat emosi baik-baik saja berati kalau kita biarkan akan mengganggu rutinitas dan mengganggu produktifitas kita, itulah saatnya pergi konseling,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Langkah preventif ini juga bisa diterapkan pada anak-anak yang terlihat perubahan perilakunya, seperti sensitif dan mudah tantrum. “Gangguan mental anak biasanya marah-marah, sedikit aja sensitif, mengamuk, tantrum, tidurnya larut malam dan gelisah itu sering ditemui anak-anak, orang tua harus lebih aware,” ucap dokter yang praktik di RS Duren Sawit ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Jangan Sampai Anak Jadi Korban, Ayah-Ibu Perlu ke Psikolog Ketika Alami Gangguan Mental


Selain itu, menurunnya prestasi di sekolah adalah tanda yang paling terlihat, sehingga Dian menyarankan untuk segera melakukan skrining kesehatan jiwa, karena pencegahan lebih dini akan lebih mudah disembuhkan ketimbang sudah berlarut-larut.

ADVERTISEMENTS


“Kalau preventif tidak perlu waktu lama untuk menyembuhkan, tiga bulan sudah baik-baik saja jadi tidak harus sampai parah banget, deteksi dini perlu sekali jangan sampai anak memilih gadget,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Dian menjelaskan jika anak sudah mengalihkan gangguan kesehatan jiwanya kepada gadget akan sulit menyembuhkannya dan akan berakibat anak mencari jalan keluar yang salah dan berujung menyakiti diri sendiri.


“Emosi akan jelek, perilakunya jelek dan biasanya mengobatinya akan sulit. Pastikan orang tua yang melindungi dia sehingga tidak mencari solusi sendiri,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi