Minggu, 05/05/2024 - 14:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Holding Perkebunan Nusantara Ikut Tanamkan Pendidikan Wirausaha di Pesantren

ADVERTISEMENTS

Pada era disrupsi, santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama 32 BUMN lainnya menggelar Bakti BUMN untuk Santri yang meliputi program Magang Santri dan Pesantrenpreneur di Jawa Timur. Kick off kegiatan itu dilakukan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan pihaknya berkomitmen terus mendukung berbagai program yang dilakukan Kementerian BUMN. “Kegiatan ini tentu sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, guna mewujudkan kemajuan peradaban dan perekonomian nasional,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebagaimana arahan Menteri BUMN, kata Abdul Ghani, pondok pesantren memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, lanjutnya, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pihaknya turut berkontribusi aktif dalam mendorong pengembangan pendidikan di pondok pesantren. “Harapannya, sehingga tidak saja membangkitkan ekonomi umat, tetapi juga ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Menteri ESDM Pertimbangkan Afrika Jadi Alternatif Suplai Minyak Mentah  


Program Pesantrenpreneur atau Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN diikuti 78 pengajar dari 26 pesantren di Jawa Timur. Mereka telah mengikuti program Training of Trainer (ToT) pada Mei 2022 lalu. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Mereka juga dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan, di antaranya pembelajaran tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi. Juga pengetahuan bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Saat ini, para tutor mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada santri di masing-masing pesantren dan akan berlangsung satu tahun ke depan. Pembelajaran tersebut diharapkan bisa menjadi bekal para santri untuk menjadi wirausahawan setelah lulus nanti.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Menteri BUMN Erick Thohir dalam arahannya menyampaikan sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren. Dia berpandangan, di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri. 

Berita Lainnya:
Kilang Pertamina Plaju Salurkan 148 Ribu Kiloliter BBM Momentum Lebaran  


“Kami meyakini para santri dan santriwati akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat,” ujar Erick.


Erick mengatakan, program Magang Santri dan Santripreneur, merupakan kolaborasi yang sukses antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM. “Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya, termasuk di sektor digital,” ujarnya.


Melalui program tersebut, Menteri BUMN berharap akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kewirausahaan sehingga pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban, serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur. “Dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas, maka santri akan jadi penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional,” ujar Erick.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi