Selasa, 30/04/2024 - 15:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BPS: Neraca Perdagangan RI Surplus 4,99 Miliar Dolar AS pada September 2022

ADVERTISEMENTS

Surplus neraca perdagangan RI ditopang oleh neraca perdagangan komoditas nonmigas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022, dengan nilai ekspor 24,80 miliar dolar AS dan impor 19,81 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Jadi, neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 ini membukukan surplus selama 29 berturut-turut kalau kita lihat sejak Mei 2020,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto di Jakarta, Senin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Setianto menyampaikan surplus neraca perdagangan ditopang oleh neraca perdagangan komoditas nonmigas sebesar 7,09 miliar dolar AS, dengan dengan komoditas penyumbang surplus terbesar yaitu komoditas bahan bakar mineral, lemak dam minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pengamat: Keterangan Airlangga Soal Bansos Sangat Logis


Sementara itu neraca perdagangan komoditas migas masih mengalami defisit 2,10 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit utamaadalah minyak mentah dan hasil minyak. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Setianto memaparkan terdapat tiga negara yang menyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia yakni Amerika Serikat, India, dan Filipina. Perdagangan dengan AS mengalami surplus 1,26 miliar dolar AS dengan komoditas utama mesin dan perlengkapan elektrik,; alas kaki, serta lemak dan minyak hewan nabati.


Sedangkan dengan India mengalami surplus 1,22 miliar dolar AS dengan penyumbang surplus terbesar pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja. Kemudian dengan Filipina surplus 1,1 miliar dolar AS dengan penyumbang surplus utamabahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, bijih logam terak, dan abu.

Berita Lainnya:
Transaksi Pengisian Kendaraan di SPKLU Naik Lima Kali Lipat Selama Arus Mudik Lebaran


Selain surplus, ada tiga negara yang mengalami defisit terbesar, yang pertama adalah Australia defisit 647,5 juta dolar AS dengan komoditas utamabahan bakar mineral, serealia, serta logam mulia, dan perhiasan. Kemudian dengan Thailand mengalami defisit 334 juta dolar AS dengan komoditas utamanya mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, plastik dan barang dari plastik, serta kendaraan dan bagiannya.


Terakhir yakni perdagangan dengan Brasil yang defisit 263,1 juta dolar AS dengan komoditas utama ampas dan sisa industri makanan, gula dan kembang gula, serta daging hewan. Dengan demikian, neraca perdagangan RI pada Januari-September 2022 mengalami surplus sebesar 39,87 miliar dolar AS dengan surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 58,75 miliar dolar AS, dan defisit neraca perdagangan migas 18,89 miliar dolar AS.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi