Senin, 17/06/2024 - 10:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Presiden Jokowi Dinilai Bangun Optimisme di tengah Ancaman Resesi Dunia

Presiden mengajak semua pihak tetap optimistis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Hal tersebut disampaikannya mengutip keterangan dari Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


Oleh karenanya, Presiden mengajak semua pihak tetap optimistis menghadapi situasi ekonomi pada tahun depan. Meskipun, berbagai lembaga internasional menyampaikan perekonomian pada 2023 akan gelap.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Yusuf Wibisono mengatakan menjaga optimisme memang harus tetap dijaga di tengah situasi ekonomi yang sulit. Ia pun sepakat dengan Jokowi, untuk terus waspada dan hati-hati agar tidak membahayakan ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


“Optimis tentu boleh ya, tetapi kalau nggak waspada menurut saya berbahaya, APBN kita kan terbatas ruang fiskal kita kan terbatas saran saya sih sebaiknya hati-hati sebaiknya di rem segera pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting,” ujar Yusuf, Kamis, (20/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Menurutnya, di tengah situasi global yang tidak menentu ini, di mana negara lain mengalami krisis sementara Indonesia masih relatif stabil disebabkan oleh 2 hal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


“Pertama adalah kita memiliki mekanisme untuk mensubsidi harga energi yang cukup besar BBM terutama pertalite dan solar kita kan subsidi batu bara juga ya batu bara kita mekanismenya DMO atau Domestik Market Obligation dengan harga yang dipatok fix di 70 dolar per ton,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


“Jadi ketika harga batu bara naik di dunia kita kan listrik nggak ikut naik kan itu karena kita punya mekanisme tadi itu dan kita beruntungnya kita juga termasuk yang masih punya sumber daya alam yang melimpah dalam hal ini batu bara,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Pesawat Haji Terlambat, Garuda Indonesia Tegaskan Komitmen Keselamatan Penerbangan


Lanjut Yusuf, faktor kedua sebagai penopang pertumbuhan ekonomi tanah air yaitu harga komoditas yang tinggi, Indonesia mendapat pemasukan yang besar dari sektor tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


“Kemudian yang kedua kita dapat pemasukan yang besar dari harga komoditas terutama di batu bara, di sawit, nikel juga tahun lalu itu booming sampai tahun ini juga masih sampai awal tahun ya 2022 juga masih booming ini baru sekarang aja berakhir nih kenaikan harga ini,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Jadi dua faktor itu yang membuat APBN Kita kuat untuk menyerap guncangan harga internasional ketika negara lain pontang-panting ya kita relatif terkendali inflasi kita itu yang kemudian membuat stabilitas makro kita cukup baik untuk bertahan,” terangnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Namun, Yusuf mengingatkan pemerintah pemerintah harus memperhatikan APBN sebagai bumper dari goncangan ekonomi dunia. Pasalnya harga komoditas tahun depan diprediksi akan iktu melemah yang berdampak terhadap penerimaan negara.


“Kemampuan APBN kita nggak bisa dibandingkan dengan 2 tahun terakhir ini untuk tahun depannya kemampuan APBN tahun depan itu akan jauh lebih menurun terutama tadi bahwa kita penerimaan ekspor kita akan jatuh dari komoditas harga-harga komoditas tahun depan itu akan semakin melemah karena resesi global,” jelasnya.


“Ketika pendapatan padahal di 2021 dan 2022 surplus neraca perdagangan dan juga surplus anggaran kita itu penumpang utamanya harga komoditas dunia dengan harga komoditas yang bagus sekarang berakhir tahun depan itu akan semakin melemah begitu Jadi tidak bisa lagi diharapkan,” imbuh Yusuf.

Berita Lainnya:
Kaget Presiden Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Gibran: Masak Ga Diundang?


 


Sementara itu, Presiden Jokowi memaparkan setidaknya ada tiga hal yang bisa menumbuhkan optimisme akni pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif.


“Di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di kuartal II masih tumbuh 5,44 persen. Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara yang memiliki growth atau pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya,” ucap Jokowi.


Kemudian alasan kedua adalah inflasi yang relatif masih bisa dikendalikan di level 4,9 persen pada kuartal II/2022, bahkan hanya menjadi 5,9 persen setelah kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.


“Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara-negara lain, pertumbuhan atau growth kita dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain,” bebernya.


Kemudian alasan ketiga adalah neraca perdagangan Indonesia yang surplus sepanjang tahun 2022 bahkan setidaknya satu tahun sebelumnya, yakni hingga selama 29 bulan terakhir.


“Sudah 29 bulan kita terus surplus neraca dagang kita. Tadi sudah disampaikan oleh Pak Zul (Zulkifli Hasan -red) Menteri Perdagangan dari Januari sampai September surplus kita mencapai 39,8 miliar USD. Ini jumlah yang tidak sedikit. Ini juga berkat kerja keras bapak ibu sekalian,” ucapnya.


Oleh karena itu, Kepala Negara meminta segenap pihak tetap bersikap optimistis menatap situasi yang ada, termasuk berbagai perkiraan lembaga-lembaga internasional yang ada.


“Lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap, silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimistis,” terang Jokowi.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا الكهف [17] Listen
And [had you been present], you would see the sun when it rose, inclining away from their cave on the right, and when it set, passing away from them on the left, while they were [laying] within an open space thereof. That was from the signs of Allah. He whom Allah guides is the [rightly] guided, but he whom He leaves astray - never will you find for him a protecting guide. Al-Kahf ( The Cave ) [17] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi