Sabtu, 27/04/2024 - 08:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kepala BNPT Respon Prediksi Moeldoko Radikalisme Meningkat Jelang Pemilu

ADVERTISEMENTS

Moeldoko memprediksi radikalisme meningkat 14 persen menjelang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merespons pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko yang menyebutkan adanya kecenderungan peningkatan gerakan radikalisme jelang Pemilu 2024. BNPT menganggap, pernyataan eks Panglima TNI itu sebagai peringatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, pernyataan Moeldoko tersebut berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh pihaknya. Ia pun menegaskan bahwa BNPT terus melakukan mitigasi atau pencegahan terkait gerakan radikalisme.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kita tidak pernah berhenti mitigasi, apa yang disampikan oleh Pak Moeldoko itu kan sebagai warning. Itu kan hasil riset kita yang disampaikan,” kata Boy kepada wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sanksi Tegas Menanti Maskapai yang Asal Getok Harga Tiket Mudik

Boy menjelaskan, menjelang tahun politik, kerap kali banyak pihak yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Bahkan, tak jarang upaya yang dilakukan bisa mengarah pada pelanggaran hukum.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Warning-nya tuh begini, menghadapi Pemilu 2024 bisa saja orang melakukan segala upaya, segala cara, tetapi ternyata itu cara yang mengarah pada pelanggaran hukum, dan bahkan hukum itu bisa menimbulkan sebuah kerasahan, dan sebagainya,” kata mantan Kadiv Humas Polri itu.


“Ini kan antisipasi jangan sampai nanti dalam pesta demokrasi menggunakan cara-cara yang bisa menimbulkan keresahan terutama aktivitas berbasis kekerasan. Kekerasan kata-kata, kekerasan tindakan,” kata Boy menjelaskan.

Berita Lainnya:
Pengamat: Rekonsiliasi Politik Baik untuk Kerukunan

Menurut dia, kekerasan verbal terdiri dari ujaran kebencian (hate speech), black campaign, dan hoaks. Sementara itu, kekerasan fisik yang bisa saja terjadi, yakni penganiayaan. “Bahkan bisa jadi melakukan tindakan yang menghilangkan nyawa orang. Itu diharapkan tidak terjadi,” ujar Boy


Sebelumnya, Moeldoko menyebut radikalisme akan meningkat jelang Pemilu 2024 berdasarkan hasil survei BNPT. “Survei BNPT pada 2020 potensi radikalisme 14 persen. Itu data dalam kondisi anomali saat pandemi. Tahun politik pada 2023-2024 ada kecenderungan meningkat,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi