Jumat, 26/04/2024 - 14:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Yunani Ubah Masjid Bersejarah Ottoman Jadi Sekolah Musik, Politisi Turki Murka 

ADVERTISEMENTS

Yunani ubah fungsi masjid-masjid bersejarah era Ottoman menjadi museum

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 ANKARA — Kebijakan otoritas Yunani yang mengubah fungsi masjid dan sejumlah bangunan bersejarah peninggalan era Ottoman di negara itu telah memantik reaksi keras dari politisi Turki.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (27/10/2022) juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, Omar Elik, mengecam konversi bangunan-bangunan bersejarah era Ottoman yang berada di Yunani menjadi sekolah musik.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Melalui akun media sosialnya, Elik mengutuk otoritas Yunanti yang tidak menghormati pusat-pusat keagamaan, masjid, kuburan dan para martir. 

ADVERTISEMENTS


“Tidak dapat diterima bahwa Kompleks Murat Reis warisan Ottoman di Pulau Rhodes diubah menjadi fakultas musik. Kebijakan sistematis otoritas Yunani untuk menghapus identitas struktur Turki Ottoman tidak menghormati warisan budaya bersama umat manusia. Mereka seharusnya malu dengan praktik yang bertujuan untuk menghina kita,” kata elik.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dia mengatakan bahwa pemerintah Turki telah menerima banyak gereja Yunani-Ortodoks di wilayahnya sebagai warisan bersama umat manusia dan memulihkan serta membukanya kembali untuk beribadah. 

Berita Lainnya:
Durhaka Secara Zahir dan Diam-diam, Begini Penjelasannya


Tetapi hal tersebut tak dilakukan Yunani pada bangunan-bangunan bersejarah era Ottoman. 


“Namun demikian, kami melihat Yunani melakukan pendekatan biadab terhadap warisan bersama dan dengan kejam menyerangnya,” tambahnya. 


Pada tahun-tahun setelah kemerdekaan Yunani, banyak bangunan peninggalan Ottoman diubah menjadi penjara militer, bioskop, kantor provinsi, hostel, dan unit penyimpanan. 


Selain itu puluhan masjid ditutup untuk beribadah, sementara yang lain diubah menjadi gereja. Banyak juga bangunan yang ditinggalkan sejak saat ini telah runtuh.  


Masjid Fethiye di Athena yang dibangun Mehmet Sang Penakluk pada 1458 saat ini digunakan sebagai ruang pameran. Masjid Tzisdaraki kota juga telah diubah fungsinya sebagai museum keramik. 


Sementara itu di kota terbesar kedua di Yunani yaitu Thessaloniki, terdapat Masjid Hamza Bey yang tertua di kota itu namun telah ditutup karena pekerjaan restorasi yang bertujuan untuk mengubah bangunan tersebut menjadi museum. 

Berita Lainnya:
Misteri Lembah Aqiq, Tempat Spesial Nabi Muhammad di Madinah


Bangunan ikonik yang dibangun pada 1467 ini sebelumnya diubah menjadi gedung bioskop.  


Masjid Alaca Imaret kota yang hampir sama tuanya dengan Masjid Hamza Bey juga telah diubah menjadi museum. 


Masjid Yeni Thessaloniki yang dibangun pada 1904  telah lama ditutup untuk beribadah, menaranya telah dihancurkan setelah kota itu dimasukkan ke dalam Yunani modern. Saat ini.gedung tersebut berfungsi sebagai ruang pameran kotamadya.  


Pada saat yang sama Menara Putih, salah satu monumen Ottoman terpenting di Thessaloniki dipromosikan sebagai karya Bizantium dan simbol kota. Masjid dan bangunan bersejarah di banyak kota Yunani lainnya seperti Ioannina, Larissa, dan Kavala juga mengalami nasib yang sama. 


Masjid Aslan Pasha di Kota Ioannina, Masjid Veli Pasha di Rethymno dan Masjid Zincirli dibangun pada abad ke-16 di Serres semuanya telah diubah menjadi museum. 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi