Rabu, 01/05/2024 - 12:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Modus Praktik Korupsi Terus Berkembang, tak Lagi Gunakan Ponsel

ADVERTISEMENTS

Pelaku korupsi terus mencari cara agar modusnya tidak diketahui.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, praktik korupsi terus terjadi di sektor politik. Berdasarkan data KPK, sudah lebih dari 1.400-an orang ditangkap karena rasuah, bahkan, modusnya pun kini berkembang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau semula tertangkap karena pakai HP (handphone), kemudian sekarang tidak perlu lagi pakai HP,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (31/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meski demikian, ia tidak merinci bagaimana tindak korupsi itu dilakukan. Ghufron menyebut, bahkan kini para koruptor tidak lagi menggunakan layanan transfer uang untuk melakukan penerimaan maupun pemberian duit. Sebab, cara ini dinilai berbahaya lantaran mudah terdeteksi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hasil Pemilu yang Memenangkan Prabowo-Gibran Hanya Dipihaki Istana, KPU, dan MK

“Kalau pakai transfer, transfernya terlacak, maka kemudian tidak ada transfer,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Ghufron, para koruptor akan terus mencari berbagai cara untuk melancarkan aksinya. Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak untuk membantu kinerja KPK dalam memberantas korupsi.

Apalagi, sambungnya, saat ini Indonesia sedang dalam situasi menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. KPK mengimbau agar praktik politik uang hingga kampanye hitam tidak lagi terjadi.

Ghufron menegaskan, semua pihak harus berperan aktif untuk mencegah kecurangan jelang pemilu. “Dalam pandangan KPK, proses politik berintegritas itu hanya akan tercapai ketika parpol, penyelenggara pemilu, dan pemilihnya berintegritas,” jelas dia.

Berita Lainnya:
Akankah Bupati Sidoarjo Penuhi Panggilan KPK Sebagai Tersangka Hari Ini? 

“Tiga unsur ini mutlak, kalau salah satu saja tidak berintegritas, maka memengaruhi lainnya agar tidak berintegritas,” imbuhnya.

Dia berharap, Pemilu 2024 mendatang tidak hanya menjadi ajang mencari pemenang lewat cara kotor. “Kalau sudah begini yang bertarung bukan kompetisi visi-misi dan kompetensi tapi kekuatan uang,” ujar dia.

“Lalu, proses politik beralih, dari yang mencari pemimpin yang berintegritas, menjadi mencari orang yang menang,” tambahnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi