Jumat, 26/04/2024 - 10:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PM Jepang dan Presiden Jerman Sepakat Kerja Sama untuk Ukraina

ADVERTISEMENTS

Jepang dan Jerman itu berjanji untuk mempertahankan sanksi keras terhadap Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TOKYO — Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Selasa (1/11/2022) sepakat untuk semakin mengoordinasikan tanggapan kedua negara terhadap invasi Rusia ke Ukraina. PM Jepang dan Presiden Jerman itu berjanji untuk mempertahankan sanksi keras terhadap Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pada konferensi pers bersama setelah pertemuan kedua pemimpin di Tokyo, Kishida dan Steinmeier mengatakan bahwa mereka juga mengonfirmasi bahwa Jepang dan Jerman akan bergandengan tangan untuk menghadapi berbagai tantangan global sebagai ketua dari Kelompok 7 negara industri besar (G7) yang akan datang dan yang saat ini menjabat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Sekarang saya sangat merasakan pentingnya kolaborasi erat kami,” kata Kishida pada awal pembicaraan.

ADVERTISEMENTS


Sementara itu, Presiden Jerman, yang tidak memiliki otoritas pengambilan keputusan, menekankan perlunya memberi tekanan lebih pada Moskow. Beberapa anggota G7 seperti Jepang dan Jerman masih mengimpor energi dari Rusia, termasuk gas alam.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Soal Veto, Rusia: AS Sudah Membuka Kedoknya, Tunjukkan Sikap Sebenarnya Terhadap Palestina


Namun, anggota G-7 yang juga termasuk Inggris, Kanada, Prancis, Italia dan Amerika Serikat serta Uni Eropa telah memimpin upaya internasional untuk menjatuhkan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia atas perangnya terhadap Ukraina yang dilakukan sejak Februari 2022.


Jepang akan mengambil alih jabatan presiden bergilir G7 dari Jerman tahun depan. Pada Selasa (1/11/2022), Kishida dan Steinmeier berjanji untuk bekerja sama menuju keberhasilan konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Hiroshima pada 2023.


Kishida dan Steinmeier juga membahas kerja sama untuk menuju realisasi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yakni sebuah visi yang dipromosikan oleh Jepang dan Amerika Serikat dalam suatu perlawanan terselubung terhadap kekuatan militer China yang tumbuh di kawasan Asia-Pasifik.


Tokyo dan Berlin telah berpandangan sama bahwa keamanan Eropa tidak dapat dipisahkan dari Asia. Kishida menjadi perdana menteri Jepang pertama yang berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Juni lalu.

Berita Lainnya:
Israel Buat Amerika Pusing Tujuh Keliling


Pada Kamis (3/11/2022), pemerintah Jepang dan Jerman akan mengadakan pembicaraan keamanan “two-plus-two” di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G7 yang dijadwalkan selama dua hari hingga Jumat (4/11/2022) di kota Munster, Jerman barat.


Kunjungan Steinmeier ke Jepang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai Selasa. Steinmeier melakukan perjalanan resmi pertamanya ke negara Asia sejak Oktober 2019 saat dia menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito di Tokyo.


Steinmeier dua kali menjabat sebagai menteri luar negeri Jerman di bawah pemerintahan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dia adalah mitra Jerman untuk Kishida, yang merupakan menteri luar negeri Jepang dari 2012 hingga 2017.


Presiden Jerman ditetapkan sebagai kepala negara oleh undang-undang, tetapi secara efektif hanya memiliki peran seremonial tanpa kekuatan politik. Kanselir lah yang menjadi pemimpin politik di Jerman.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi