Rabu, 01/05/2024 - 11:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

IMF Nilai Biaya Pinjaman Pemerintah RI Tinggi, RR: Hai Sri Mulyani, Itu Rakyat yang Bayar?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Nilai biaya pinjaman pemerintahan Indonesia dinilai terlalu tinggi oleh lembaga moneter dunia alias International Monetary Fund (IMF). Hal ini dipertanyakan ekonom senior Rizal Ramli (RR).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pasalnya, RR telah menyampaikan sejak lama mengenai sovereign borrowing cost yang dicatat IMF mencapai 8 persen atau masuk 3 besar persentase bunga utang bersama dengan Bangladesh dan India.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Terancam tak Dilantik, Caleg PDIP Suara Terbanyak di Jateng Datangi Kantor DPP
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini mah lucu pisan. RR dan ekonom-ekonom kritis sudah lima tahun nyatakan bahwa bunga utang RI ketinggian, lebih mahal dari 3 negara yang ratingnya lebih rendah,” ujar RR kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/11).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) ini menuturkan, besaran bunga utang yang mencapai 8 persen dalam tenor 10 tahun, menurutnya bakal memberatkan fiskal.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jika Boleh Lanjutkan Perubahan, Anies Terima Tawaran Menteri

Untuk itu, RR mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI)agar tidak sembarang menyusun kebijakan fiskal, khususnya yang terkait angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Hai SMI, bunga ketinggian itu rakyat yang harus bayar?” demikian RR. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi