Selasa, 30/04/2024 - 14:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Paus Fransiskus Serukan Eropa Berkolaborasi Tangani Isu Migran

ADVERTISEMENTS

Masalah tak bisa hanya diserahkan ke negara yang jadi tempat mendarat migran

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MANAMA – Paus Fransiskus menyerukan negara anggota Uni Eropa berbagi beban dalam menangani isu arus migran. Dia mengatakan, masalah tersebut tak bisa hanya diserahkan ke negara-negara yang dijadikan tempat mendarat para migran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Uni Eropa harus mengambil kebijakan kolaborasi dan bantuan. Uni Eropa tidak dapat meninggalkan Siprus, Yunani, Italia, dan Spanyol dengan tanggung jawab semua migran yang tiba di pantai mereka,” kata Paus Fransiskus kepada awak media di pesawatnya dalam perjalanan pulang ke Vatikan setelah menyelesaikan kunjungan selama empat hari ke Bahrain, Ahad (6/11/2022), dikutip laman TRT World.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Paus Fransiskus Serukan Dialog dan Diplomasi untuk Konflik Timur Tengah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Paus Fransiskus berpendapat, setiap pemerintah Uni Eropa harus menyepakati berapa banyak migran yang dapat diterimanya. “Kebijakan migrasi harus disepakati oleh semua negara. Tidak mungkin ada kebijakan tanpa konsensus,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini segera menyambut pernyataan Paus Fransiskus. “Italia tidak bisa dibiarkan sendiri dan tidak bisa menerima semua orang,” ujar Salvini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pernyataan Paus Fransiskus memang muncul setelah sejumlah kelompok kemanusiaan menuduh Italia melanggar hukum internasional. Hal itu karena Italia menolak menampung migran yang telah terombang-ambing di laut. Organisasi hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mendesak Italia berhenti melakukan diskriminasi. “Hukum laut sudah jelas; penyelamatan berakhir ketika semua yang diselamatkan diturunkan di tempat yang aman,” kata Amnesty.

Berita Lainnya:
Indonesia Sambut Kedatangan Paus Fransiskus pada September 2024

Italia akhirnya memutuskan menerima 144 migran, termasuk anak-anak dan mereka yang tengah sakit. Sebuah kapal mengangkut mereka dan menurunkannya di pelabuhan Catania. Italia dilaporkan telah menerima 357 migran. Sementara 215 lainnya tak diizinkan masuk ke negara tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi