Jumat, 03/05/2024 - 19:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Waduh! Rasio Kredit Bermasalah Pinjol Hampir Sentuh Dua Digit

ADVERTISEMENTS

OJK melaporkan kredit bermasalah pinjol didominasi perorangan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit bermasalah industri financial technology (fintech) lending sebesar Rp 1,49 triliun per September 2022. Adapun realisasi ini naik 9,55 persen secara bulanan (month-to-month). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Berdasarkan statistik OJK, dikutip Rabu (9/11/2022) rasio kredit bermasalah terdiri dari pinjaman online perorangan sebesar Rp 1,32 triliun dan bidang usaha sebesar Rp 169,58 miliar. Adapun pinjaman perseorangan kredit bermasalah didominasi oleh nasabah berjenis kelamin laki-laki dengan nilai outstanding pinjaman sebesar Rp 666,13 miliar, sedangkan nasabah perempuan sebesar Rp 660,93 miliar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
OJK Ungkap Belum Ada Pengajuan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dari sisi usia, nasabah rentang umur 19 sampai 34 tahun paling banyak mengalami kredit bermasalah senilai Rp 902,28 miliar. Kemudian nasabah dengan rentang usia 35 sampai 54 tahun sebesar Rp 396,9 miliar dan nasabah di atas 54 tahun sebesar Rp 24,99 miliar, serta nasabah dengan usia di bawah 19 tahun sebesar Rp 2,9 miliar.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Maka demikian, secara total outstanding pinjaman, kredit fintech lending per September 2022 sebesar Rp 48,73 triliun yang terdiri dari perorangan sebesar Rp 41,11 triliun dan badan usaha sebesar Rp 7,62 triliun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Penumpang Keluhkan Harga Tiket Pesawat, Kemenhub: Tak Melanggar Tarif Batas Atas


Selanjutnya, return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dalam penyelenggara fintech lending masing-masing mencapai minus 2,76 persen, minus 4,98 persen, serta 100,80 persen per September 2022.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Di samping itu, OJK juga melaporkan jumlah beban operasional industri fintech lending sebesar Rp 6,31 triliun sedangkan pendapatan operasional sebesar Rp 6,26 triliun. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi