Rabu, 01/05/2024 - 10:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

India Jajaki Impor Minyak Dari Rusia

ADVERTISEMENTS

India jajaki impor pasokan minyak dari Rusia karena dapat diandalkan dan stabil.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MOSKOW — India jajaki impor pasokan minyak dari Rusia karena dapat diandalkan dan stabil. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pasar energi berada di bawah tekanan serius yang diciptakan oleh sejumlah faktor,” kata Jaishankar, dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (9/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

India adalah konsumen minyak dan gas terbesar ketiga di dunia. Tetapi pendapatan India tidak terlalu tinggi, oleh karena itu, pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan akses terbaik ke pasar energi internasional. Jaishankar mengatakan, hubungan antara Rusia dan India bermanfaat bagi sektor energi.

ADVERTISEMENTS

“Kami ingin mempertahankan keuntungan dalam hubungan kami di masa depan,” kata Jaishankar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PBB: Masih Banyak Halang Rintang Pendistribusian Bantuan di Gaza

Rusia menjadi pemasok minyak terbesar India pada Oktober, menyalip pemasok utama tradisional yaitu Irak dan Arab Saudi. Sebelumnya Turki membayar impor gas alam dari Rusia dalam mata uang rubel. Dalam sebuah wawancara dengan TRT Haber pada Selasa (8/11/2022), Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan, dalam beberapa bulan mendatang pembayaran perdagangan energi dengan mata uang lokal dengan Rusia akan meningkat.

Kremlin menyerukan kepada negara yang membeli enegi dari Rusia untuk membayar dalam mata uang rubel. Sebelumnya sebagian besar transaksi energi internasional dilakukan dalam mata uang dolar AS atau euro.

Turki juga mencoba untuk meningkatkan perdagangan menggunakan mata uang lira. Ankara dan Moskow pada September sepakat untuk memulai pembayaran impor pasokan gas alam dengan rubel.

Ketika ditanya tentang proposal Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadika Turki sebagai pusat gas alam, Donmez mengatakan, Ankara akan menyusun peta jalan pada akhir tahun ini. Turki juga akan mengadakan konferensi untuk pemasok dan pembeli.

Berita Lainnya:
Aksi Unjuk Rasa Pro Palestina di Kampus Menarik Perhatian Gedung Putih

“Kita bisa mengadakan konferensi gas internasional, mungkin pada Januari atau Februari, untuk mempertemukan pemasok gas dan negara-negara importir untuk mengambil pendapat mereka, kami akan melanjutkan sesuai dengan kesepakatan itu,” kata Donmez.

Bulan lalu, Putin mengusulkan Turki sebagai basis pasokan gas sebagai rute alternatif setelah jaringan pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik rusak akibat ledakan. Presiden Turki Tayyip Erdogan setuju dengan gagasan itu.

Uni Eropa berusaha untuk melepaskan ketergantungan energi Rusia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari sanksi akivat invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak Februari. Uni Eropa sebelumnya mengandalkan pasokan gas sekitar 40 persen dari Rusia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi