Kamis, 09/05/2024 - 02:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jubir PKB: Duduk Bersamanya Mega dan SBY di G20 Jangan Sekadar Seremonial

ADVERTISEMENTS

PKB apresiasi kebersamaan Mega-SBY di sela acara seremonial G20.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


JAKARTA, — Juru Bicara (Jubir) Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin menyambut baik langkah politik  Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang duduk satu meja dalam sebuah rangkaian acara pertemuan G20 di Bali, Selasa (15/11). Kebetulan kedua tokoh itu kompak mengenakan baju warna biru.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Dua mantan presiden yang influencenya sangat kuat, tapi kayaknya mereka memang cocok pakai warna hijau” katanya, Kamis (17/11/2022). 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
7 Korban Tewas Kebakaran Ruko Mampang Ditemukan Satu Ruangan


Menurut Dira, warna hijau yang merupakan lambang kesejukan dan kedamaian akan lebih pantas dikenakan Mega dan SBY. “Biar akur beneranlah, orang tua kok marahan lama banget.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dira berharap duduknya Mega dan SBY dalam satu meja bukan sekadar seremonial. Bukan juga sekadar kepentingan publikasi, melainkan untuk kepentingan bangsa. “Jangan sampai kejadian tersebut hanya bersifat biasa saja, yakni hanya mengobrol sekadar basa-basi saja” ungkapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Tentu, kata Dira, rakyat Indonesia sangat ingin melihat Mega dan SBY melakukan komunikasi politik kondusif dan intensif untuk kepentingan bangsa dan bukan politik pecah belah. “Harapannya pemilu berjalan kondusif, tak ada lagi black campaign ataupun isu SARA yang digoreng-goreng. Capek mas,” katanya

Berita Lainnya:
Guru Besar Pendeta Ini Malah Jadi Mualaf Usai Perdalam Injil, Kok Bisa?


Dira tidak memungkiri Mega dan SBY merupakan salah satu tokoh yang dapat menentukan politik di Indonesia berjalan kondusif atau tidak. “Tentu masih banyak tokoh lain, seperti Pak Muhaimin, Pak Prabowo, JK. Namun, yang paling terlihat berkonflik ya Mega-SBY. Kalau mereka menurunkan ego personalnya tentu akan berimbas ke Pemilu yang kondusif,” tutupnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi