Jumat, 10/05/2024 - 22:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia: Barat Bertanggung Jawab Atas Krisis Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Rusia mendesak agar aset milik Afghanistan yang masih dibekukan segera dicairkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

 MOSKOW — Pemerintah Rusia menuding Barat bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan dan ekonomi yang kini tengah melanda Afghanistan. Moskow menilai, perlu ada solusi komprehensif untuk mengatasi situasi di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


“Kami yakin akan perlunya solusi komprehensif untuk masalah ekonomi Afghanistan. Kami berpikir bahwa tanggung jawab utama terletak pada negara-negara kolektif Barat. Mereka tidak hanya membawa negara itu ke keadaan menyedihkan saat ini selama 20 tahun, tapi mereka juga tanpa malu melanjutkan pencekikan ekonominya dengan membekukan aset nasional Afghanistan,” kata Perwakilan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov, Rabu (16/11/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sekitar 110 Ribu Orang Diperkirakan Tinggalkan Rafah untuk Selamatkan Diri
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia mendesak agar aset milik Afghanistan yang masih dibekukan segera dicairkan. “Kami dengan tegas menuntut agar Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tanpa syarat membuka blokir aset keuangan nasional Afghanistan guna memberikan kesempatan kepada pihak berwenang untuk menggunakan hak hukum mereka untuk mengejar kebijakan keuangan dan ekonomi yang independen,” ucap Kubalov.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Sejak Taliban kembali mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu, beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), memang memutuskan membekukan aset Afghanistan yang berada di negara mereka. AS, misalnya, memblokir aset berupa uang milik bank sentral Afghanistan senilai hampir 9,5 miliar dolar AS. Namun pada Februari lalu, Presiden Joe Biden telah menandatangani surat perintah untuk mencairkan 7 miliar dolar AS di antaranya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sembilan Belas Orang Tewas dalam Serangan Israel ke Rafah 
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dana 7 miliar dolar AS tersebut dipecah untuk dua keperluan. Sebanyak 3,5 miliar dolar AS dialokasikan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan. Kemudian sisa 3,5 miliar dolar AS lainnya digunakan untuk memberikan kompensasi kepada warga AS yang menjadi korban aksi terorisme, termasuk peristiwa 11 September 2001.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Taliban, termasuk warga Afghanistan, memprotes keputusan Biden mengalokasikan 3,5 miliar dolar AS untuk kompensasi warga AS yang menjadi korban terorisme. Sebab dana itu milik rakyat Afghanistan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi