Jumat, 26/04/2024 - 19:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kejanggalan Sudah Tercium Saat Olah TKP Tewasnya Brigadir J, Namun Penyidik Terintimidasi

ADVERTISEMENTS

Para penyidik yang mengolah TKP di rumah Ferdy Sambo kemarin bersaksi di sidang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

oleh Rizky Suryarandika

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kejanggalan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ternyata sudah mulai terendus sejak proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, sayang kejanggalan itu terlambat diusut karena kuatnya pengaruh Ferdy Sambo yang kala itu berpangkat jenderal polisi bintang dua menjabat Kadiv Propam Polri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Anggota Unit Identifikasi Satreskrim Polres Jaksel, Briptu Danu Fajar Subekti menjadi salah satu yang bersaksi soal kejanggalan itu. Danu pada Senin (21/11/2022) dihadirkan dalam kasus pembunuhan Brigadir J dengan dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

ADVERTISEMENTS


Danu adalah petugas melakukan olah TKP pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo Duren Tiga pada 8 Juli 2022. Proses identifikasi diperkirakan memakan waktu sekitar 3 jam. Ia ditugasi AKBP Ridwan Soplanit, yang saat itu menjadi Kasat Reskrim Polres Jaksel guna melakukan olah TKP.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Update Kecelakaan Maut Gran Max di KM 58: Penyebab Utama Hingga Daftar Nama 12 Korban


“Pertama saya lihat mayat, lihat selongsong dan tembok jatuh di bawah. Baru saya mendekat ke jenazah, saya lihat pertama kali tangan kiri jenazah ada luka, habis itu di jari manis,” kata Danu dalam persidangan tersebut.


Danu mengatakan, menyaksikan satu lubang dan sejumlah luka gores di tubuh Brigadir J. “Hanya satu Yang Mulia, satu lubang (bekas tembakan). Masker (Brigadir J) saya buka sampai di dagu saya temukan ada goresan di hidung, bibir, sama mata biru,” ungkap Danu.


Danu menemukan 11 bekas tembakan di mana lima diantaranya berada di dinding. “Total semua ada 11 lubang, lima di tembok, satu di lis, satu di buffet, dua di bawah jenazah, dua lagi di pintu gudang,” ucap Danu.


Selanjutnya, Danu membuat berita acara olah TKP pada 12 Juli. Pada saat itu, ia mulai mengendus kejanggalan atas kematian Brigadir J. Hal ini didasari komunikasinya dengan anggota Inafis yang menyatakan tidak mungkin hanya terjadi tembak-menembak.

Berita Lainnya:
Haris Pastikan Relawan Prabowo-Gibran Tak Hadir di MK


“Saya mendengar dari pimpinan Inafis. Saya mendengar ‘Ini tidak mungkin nih hanya tembak-menembak’,” ujar Danu.


Dengan modal itu, keyakinan Danu soal kejanggalan kematian Brigadir J menguat. Danu menyinggung tak mendapati barang milik Brigadir J di TKP. Lalu tidak ada lubang bekas tembakan dari lantai atas ke bawah. Berikutnya, dari arah tembakan tidak ditemukan ceceran darah dan darah hanya ada di tubuh Brigadir J.


“Pas membalikkan jenazah (Brigadir J) pakai masker. Kok aneh pakai masker. Saya sempat, ada Kasat ‘Ndan mohon izin ada korban pakai masker’ pada saat itu diam semua tidak yang ngomong,” tutur Danu.


 


In Picture: Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir Nofriansyah di PN Selatan Kembali Dimulai

 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi