Jumat, 10/05/2024 - 15:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Berkecamuknya Perasaan Hakim Agung Saat Baca Berkas Pembunuhan Perempuan

ADVERTISEMENTS

Ibu meninggal, bapak masuk penjara, maka di pikiran jadi sangat beragam, campur aduk.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

JAKARTA — Hakim agung Desnayeti mengungkapkan kegundahan hatinya ketika membaca berkas pembunuhan perempuan yang masuk ke Mahkamah Agung (MA). Salah satunya, dia memikirkan nasib keluarga korban. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Hal tersebut disampaikan Desnayeti dalam peluncuran pengetahuan femisida yang digelar Komnas Perempuan pada Senin (28/11). Konsep Femisida dikenal sebagai pembunuhan atau percobaan pembunuhan terhadap perempuan yang dilakukan secara sengaja karena jenis kelamin atau gendernya

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Ketika baca berkas sebelum putusan itu pikiran seorang perempuan melayang jauh ke depan ini pingin tahu anaknya berapa? Apa orangtuanya (korban) masih ada? Apa pekerjaan yang ditinggalkannya?” kata Desnayeti dalam kegiatan yang berlangsung hybrid itu pada Senin (28/11). 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Komnas Perempuan Catat 2,5 Juta Kasus Kekerasan Berbasis Gender dalam 10 Tahun


Desnayeti prihatin dalam kasus pembunuhan istri oleh suaminya sendiri. Kasus itu baru-baru ini terjadi di Depok dan Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Dalam kondisi semacam itu, anak-anak bakal sangat terdampak baik secara fisik maupun mentalnya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Ibu meninggal, bapak masuk penjara di pikiran kita itu sangat beragam, campur aduk. Itu yang kami pikirkan gimana kalau anak masih kecil, butuh perhatian ibu. Rasa kematian ibu lebih berat bagi anak. Akibatnya luas terhadap anak,” ujar Desnayeti. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Oleh karena itu, Desnayeti menekankan, pentingnya kelengkapan berkas perkara ketika diajukan ke MA. Sebab hal detail seperti data keluarga korban pembunuhan di dalam keluarga menurutnya amat penting guna membantunya menjatuhkan putusan. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Saya kecewa ketika periksa perkara tidak lengkap, saya mbau hakim-hakim di tingkat pengadilan negeri agar periksa perkara detail berapa anaknya?, berapa tanggungan ketika dia (perempuan) meninggal karena pembunuhan?” ujar Desnayeti. 

Berita Lainnya:
PKS Usung Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jakarta 2024


Desnayeti juga meyakini pemberatan hukuman terhadap pembunuhan seorang ibu tidaklah cukup. Pasalnya, kematian ibu meninggalkan dampak signifikan di dalam keluarga. 


“Kami perberat hukuman pelaku, tapi persoalan belum selesai. Bagaimana persoalan keluarga korhan yang ditinggalkan akibat ulah pelaku,” ujar Desnayeti. 


Sehingga Desnayeti mendukung hukuman lain terhadap pelaku selain kurungan badan. Menurutnya, para korban sudah seharusnya bisa mengajukan restitusi atau ganti kerugian kepada pelakunya walau ayah kandung. 


“Harus ada jalan keluar, selain pidana bagi pelaku, tapi harus ada restitusi bagi anak-anak korban dan keluarga korban,” sebut Desnayeti. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi