Jumat, 26/04/2024 - 22:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Masa Depan Iran di PBB untuk Perempuan Akan Ditentukan Bulan Depan

ADVERTISEMENTS

AS minta Iran dihukum atas pelanggaran hak asasi perempuan dan pengunjuk rasa

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NEW YORK — Diplomat mengatakan nasib Iran di Entitas PBB untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan atau UN Women akan diputuskan lewat pemungutan suara pada 14 Desember. Amerika Serikat (AS) melobi agar Teheran dihukum atas pelanggaran hak asasi perempuan dan pengunjuk rasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pada Senin (28/11/2022) kemarin AS menyebarkan rancangan resolusi untuk langkah itu. Washington mengecam kebijakan Teheran sebagai “terang-terangan bertolak belakang dengan hak asasi perempuan dan anak perempuan dan pada mandat Komisi tentang Status Wanita.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Iran baru memulai periode empat tahun di komisi beranggotakan 45 negara yang bertemu setiap tahun pada bulan Maret. Komisi itu bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Garuda Indonesia Monitor Situasi Timur Tengah Pascaserangan Iran ke Israel

Rancangan resolusi AS akan “segera menghapus Republik Islam Iran dari Komisi tentang Status Perempuan pada masa keanggotaan 2022 sampai 2026.” Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan apakah menyingkirkan Iran atau tidak dari komisi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“AS dan yang lainnya aktif bekerja menggalang dukungan melalui telepon untuk menyingkirkan Iran dari Komisi PBB pada Status Perempuan, tampaknya mereka menarik dukungan termasuk dari yang awal ragu,” kata seorang diplomat PBB yang tidak bersedia disebutkan namanya, Selasa (29/11/2022).

Berita Lainnya:
Antisipasi Iran Balas Serangan, Pasukan AS dan Israel Disiagakan

Sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun di tahanan polisi moral bulan September lalu, Iran dilanda gelombang unjuk rasa. Kerusuhan berubah menjadi ajakan revolusi dari berbagai lapisan masyarakat Iran, menimbulkan tantangan terberat pemerintahan ulama sejak revolusi 1979.

 

Iran menyalahkan musuh asing dan agen-agen mereka atas kerusuhan ini.

Pekan lalu Dewan Hak Asasi Manusia PBB memilih untuk menggelar penyelidikan independen pada penindasan mematikan terhadap pengunjuk rasa di Iran, langkah ini mendapat dukungan dari para aktivis. Teheran menuduh negara-negara Barat menggunakan dewan itu untuk mengincar Iran.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi