Pemajuan HAM penting menyusul kasus pelanggaran yang terus terjadi.
JAKARTA — Anggota Komnas HAM, Anis Hidayah menegaskan pentingnya tugas pemajuan HAM yang diampu oleh lembaganya. Hal ini menyusul kasus pelanggaran HAM yang terus terjadi sepanjang tahun.
Anis mengungkapkan, Komnas HAM rutin mendapat pengaduan dari masyarakat. Mereka menaruh harapan besar kepada Komnas HAM.
“Penting untuk kita catat, bahwa sepanjang tahun 2022, Komnas HAM nyaris tidak berjeda menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Ini kemudian menyadarkan kita semua bahwa pemajuan HAM harus segera mempercepat langkah agar kasus-kasus atau potensi pelanggaran HAM ini bisa kita minimalisasi,” kata Anis dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis (22/12/2022).
Anis menuturkan, untuk menjawab berbagai tantangan pemajuan HAM ke depan, maka harus sejalan dengan mandat dan fungsi yang dimiliki Komnas HAM. “Upaya kita untuk merangkai konteks, opportunity, dan tantangan, saya kira itu harus sejalan dengan bagaimana kita membangun suatu gerakan peradaban HAM yang sejalan dengan mandat-mandat Komnas HAM,” ujar Anis.
Anggota Komnas HAM lainnya, Saurlin P Siagian berharap pemajuan HAM dapat menjadi leading sektor. Terutama di daerah yang dinilai tinggi akan potensi pelanggaran HAM seperti Papua.
“Apa yang mendominasi kerja-kerja kita ke depan? Saya berharap itu adalah pemajuan. Kami ingin mendorong suatu operasi yang sifatnya masif untuk mendorong Pemajuan HAM ke depan,” ujar Saurlin.
Sejalan dengan hal tersebut, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komas HAM, Putu Elvina menggarisbawahi sejumlah hal penting bagi strategi pemajuan HAM untuk mendukung fungsi dan mandat Komnas HAM. Pertama terkait pentingnya melakukan sinergi dan partisipasi.
Kemudian, refleksi, evaluasi, dan perencanaan strategis yang tepat sasaran. Selain itu, menurutnya penting juga untuk melakukan implementasi program yang berjejaring dan bekerja sama untuk memaksimalkan kerja-kerja pemajuan HAM.
Sumber: Republika