Sabtu, 04/05/2024 - 00:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Ingin Setop Aksi Pembelian Praktik Medis oleh Swasta

ADVERTISEMENTS

Menkes Jerman ajukan UU untuk hentikan aksi pembelian praktik medis

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BERLIN – Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach berencana mengajukan undang-undang (UU) untuk menyetop apa yang disebutnya “locust investors atau investor belalang”, yakni sebuah aksi pembelian praktik medis. UU hendak diajukan pada kuartal pertama tahun depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lauterbach mengungkapkan, UU tersebut bertujuan menghalau “keserakahan absolut untuk keuntungan” di antara sejumlah investor swasta yang mengakuisisi pusat medis dengan berbagai praktik spesialis di dalamnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya tidak menganggap keuntungan dua digit dapat dibenarkan. Jika Anda mendapatkan 10 persen atau lebih, itu hampir tidak mungkin dilakukan dengan pengobatan yang serius,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild, Ahad (25/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
AS Resmi Punya UU yang Ancam Blokir TikTok, China Nyatakan Sikapnya tak Berubah

Dia mengatakan, praktik medis di Jerman harus benar-benar dimiliki oleh mereka yang bekerja di sana. Lauterbach, yang berasal dari partai yang sama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yakni Partai Sosial Demokrat, mencela konsep keuntungan yang tidak masuk akal dalam sistem perawatan kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut Lauterbach, UU baru yang diajukannya nanti juga akan mengakhiri dokter-dokter selebritas yang meminjamkan nama mereka ke puluhan praktik. Dia menilai, dokter-dokter muda yang bekerja di sana mencanangkan pencapaian target keuntungan tak masuk akal dengan perawatan tidak berguna dan kualitas buruk.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Terlepas dari pandangan Lauterbach, American Medical Association (AMA), sebuah kelompok lobi untuk dokter dan mahasiswa di Amerika Serikat (AS) mengatakan, perusahaan ekuitas swasta berinvestasi dalam praktik medis yang dapat membantu mendorong inovasi. Mereka pun menyediakan pendanaan yang stabil.

Berita Lainnya:
Idul Fitri di Tepi Barat Diwarnai Penangkapan oleh Tentara Israel

Namun harapan para investor swasta untuk memperoleh keuntungan cepat memang berbenturan dengan keberlanjutan jangka panjang praktik dan tuntutan etika kedokteran. “Gagasannya di sini adalah bahwa perusahaan ekuitas swasta membeli praktik tersebut dan kemudian investor mereka mengharapkan mereka mendapatkan uang mereka kembali kira-kira dalam lima hingga tujuh tahun dengan keuntungan 20 persen hingga 30 persen,” kata anggota AMA Francis J. Crosson dalam pertemuan tahunan AMA, Agustus lalu, dilaporkan Bloomberg.

Dia mengisyaratkan tak sepakat dengan konsep kemitraan semacam itu. “Itu bukan situasi yang mengarah pada ekspektasi akan hubungan jangka panjang dan dengan investasi untuk membuat praktik menjadi lebih baik. (tapi) justru sebaliknya,” ujar Crosson.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi