Sabtu, 04/05/2024 - 17:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

70 Ribu Ton Beras Impor Sudah Masuk, Mendag: Januari Harus Tuntas 500 Ribu Ton

ADVERTISEMENTS

Pemerintah menargetkan 200 ribu ton beras impor dapat masuk sebelum akhir 2022.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan hingga saat ini sebanyak 70 ribu ton beras impor telah masuk ke Indonesia. Ia meminta Bulog agar dapat menyelesaikan impor beras maksimal bulan Januari lantaran Februari petani lokal sudah memasuki musim panen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya pemerintah menargetkan sebanyak 200 ribu ton beras impor dapat masuk sebelum akhir tahun 2022 dan 300 ribu ton pada awal tahun 2023.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ini baru masuk 70 ribu ton, nanti masuk lagi Januari. Saya bilang, Februari Maret jangan impor lagi karena petani sudah panen,” kata Zulkifli dalam Webinar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang digelar pada Selasa (27/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Zulhas menegaskan, sejak awal telah menolak impor beras karena Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) menyatakan akan surplus beras hingga 7 juta ton.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Fasilitisasi Pengembangan Start-up, IKN Bangun Nusantara K-Hub

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Namun di sisi lain, tren harga gabah dan beras dalam negeri terus meningkat hingga Rp 1.000 per kg dan berbahaya kepada inflasi. Sementara, Bulog tidak mampu menyerap produksi dalam negeri dengan harga yang kelewat tinggi dari acuan pemerintah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Acuan harga pembelian gabah Bulog maksimal Rp 4.450 per kg dan beras Rp 8.200 per kg. Namun, harga gabah telah di atas Rp 5.500 per kg dan beras dari penggilingan Rp 9 ribu per kg.

“Mentan bilang surplus 7 juta ton saya percaya saja tapi dalam hati saya mengatakan lain,” ujarnya.

Berbekal optimisme produksi dalam negeri yang cukup, pemerintah sempat menugaskan Bulog untuk membeli sesuai harga pasar, dan menjualnya lebih rendah sesuai acuan harga jual. Pemerintah akan mensubsidi selisih harga.

“Kita minta Bulog beli beras dengan harga Rp 10 ribu per kg, subsidi Rp 1.000 per kg, kalau dua juta ton cuma Rp 2 triliun, tidak apa-apa. Ternyata kita cari, berasnya tidak ada juga,” katanya.

Berita Lainnya:
Beras Impor Tetap Masuk Saat Panen Raya, Bulog: Antisipasi Panen Menurun

Lantaran pasokan Bulog menipis hingga kisaran 300 ribu ton dan kebutuhan operasi pasar terus tinggi, Zulhas menyebut kepercayaan pelaku pasar perberasan terganggu. Di sisi lain, beras menyangkut hajat hidup orang banyak karena menjadi bahan pangan harian utama yang selalu dikonsumsi.

Alhasil, Zulhas mengatakan, mau tidak mau pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Ketua Umum ICMI sekaligus Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan, kebijakan ekspor impor pangan menyangkut kembali kepada data. Oleh karena itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi penting karena menjadi sumber pengambilan keputusan.

Pihaknya pun berharap ke depan BPS menyampaikan data yang akurat sebagai dasar perhitungan agar kebijakan perberasan juga tepat. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi