Selasa, 30/04/2024 - 14:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cara Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Makanan

ADVERTISEMENTS

Sebagian orang memiliki hubungan yang “sulit” dengan makanan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Sebagian orang memiliki hubungan yang “sulit” dengan makanan. Dalam artian, ada makanan tertentu yang sangat dihindari karena dianggap dapat berdampak buruk, bahkan sampai memengaruhi kesehatan mental, citra tubuh, dan kepercayaan diri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pakar hipnoterapi klinis Georgia Foster menyampaikan kiat supaya seseorang bisa memiliki hubungan yang sehat dan bahagia dengan makanan. Spesialisasi bidang Foster adalah penyelesaian masalah emosional, termasuk makan dan minum berlebihan.
 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia tidak meyakini diet tradisional bisa sepenuhnya berhasil. Berdasarkan pengalaman para pasiennya, diet konvensional justru membuat seseorang makan lebih banyak dan menambah berat badan lebih dari sebelumnya. Ada penjelasan dari kondisi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
6 Tipe Kepribadian Pria dan Wanita, Termasuk yang Mana Kamu?

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Foster memaparkan, pikiran seseorang bekerja sesuai kebiasaan. Begitu seseorang mengatakan sedang diet, pikiran akan memindai ingatan ketika terakhir kali melakukan diet. Jika tidak berhasil, itu bisa memicu kecemasan, penolakan, dan rasa terisolasi. Pikiran akan mengingat semua emosi itu, sehingga pengalaman diet dimaknai negatif sejak awal.

 

“Studi demi studi menunjukkan banyak diet yang tidak berhasil. Kebanyakan orang hanya khawatir tentang berat badan, merasa sendirian, terisolasi, menganggap situasinya tidak akan pernah menjadi lebih mudah, dan bahkan lebih khawatir,” ujar Foster.

 

Jika seseorang bermasalah dengan alkohol atau ingin berhenti merokok, dia bisa berusaha berhenti. Sayangnya, seseorang tidak bisa berhenti makan. Untuk orang yang telah mencoba menurunkan berat badan untuk sementara waktu dan gagal, itu bisa berakhir dengan hubungan toksik dengan makanan.

Berita Lainnya:
Gejala Penyakit Jantung Bukan Hanya Nyeri Dada, Tandanya Juga Terlihat di Kaki-Jari Kaki

 

Foster kerap mendapati orang-orang berjibaku dengan pemikiran seperti “makanan ini akan membuat saya gemuk” atau “makanan ini akan membuat saya kurus”. Menurut Foster, hal itu didorong oleh sikap perfeksionis dan kritik batin terhadap diri sendiri yang berlebihan.

 

Apa solusinya? Foster mengatakan, ada cara supaya seseorang bisa mengubah kebiasaan makan serta perasaannya tentang makanan. Caranya, hilangkan pikiran negatif tentang makanan melalui hipnosis mandiri, yang bisa dilakukan sekitar 20 menit sehari.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi