Selasa, 21/05/2024 - 10:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pengguna TikTok Ogah Lanjutkan Imunisasi Anak, Ini Dampak yang Mengintai di Masa Depan

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin imunisasi kepada siswa saat kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di SDS Santa Maria, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (8/10/2022).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Soal imunisasi pada anak masih menjadi perdebatan di kalangan para warganet. Pasalnya, ada seorang ibu yang membeberkan alasannya memutuskan menyetop imunisasi anak di media sosial TikTok. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Videonya milik akun TikTok Mama KAL dan AR (@itsmealis23) ini kemudian diunggah di akun media sosial X (sebelumnya Twitter) Tanyarl (@tanyakanrl) disertai tulisan “Bukannya imunisasi hak anak? Kenapa malah kaya menormalisasi stop imunisasi? Udah tau influencer malah bikin video kaya gitu ya?”

Pemilik akun Tiktok tersebut beralasan vaksinasi malah membuat anaknya demam dan rewel. Selain itu, ada pula efek samping vaksin DPT terbaru yang membuat anak meninggal dunia.

Berita Lainnya:
Terlahir dengan 12 Jari, Pria India Bisa Putar Kelingking Ekstranya Sampai 360 Derajat

Imunisasi penting bagi seorang anak untuk merangsang sistem kekebalan tubuhnya agar terhindari dari penyakit. Vaksin biasanya diberikan untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya dan sering kali berakibat fatal. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dilansir Times of India, Selasa (30/4/2024), Dr Neha Rastogi Panda, konsultan penyakit menular, fortis memorial research institute, Gurugram, India menulis bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi lengkap atau tidak mendapatkan vaksinasi lebih rentan terhadap penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, batuk rejan, dan difteri. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Vaksin pada dasarnya mengandung mikroba yang tidak aktif atau dilemahkan sehingga menyebabkan tubuh memicu respons dari sistem kekebalan tubuh. Vaksin terbaru terkadang memiliki cetak biru untuk memproduksi antigen, bukan antigen sebenarnya. 

Berita Lainnya:
Gempa Besar Terjadi di Indonesia Semalam, Ini Tips Lindungi Diri Agar Aman

Vaksinasi mungkin tidak hanya bermanfaat bagi anak tetapi juga orang-orang rentan dan orang-orang di sekitar mereka yang belum menerima vaksinasi. Ini terutama mencakup delapan penyakit, yaitu  cacar air, difteri, flu (influenza), hepatitis A, hepatitis B, Hib, HPV (Human Papillomavirus) dan campak. 

ADVERTISEMENTS

Dr. Panda juga menulis menunda atau melewatkan vaksinasi menimbulkan risiko langsung terhadap kesehatan anak. Penelitian menunjukkan bahwa menunda vaksinasi aka meningkatkan kerentanan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin (VPD), sehingga mengurangi kekebalan pada tingkat individu dan populasi. 

ADVERTISEMENTS

Penelitian menujnukkan….

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi