Selasa, 07/05/2024 - 16:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

APLIKASITEKNOLOGI

Profesor di AS Ciduk Kecurangan Mahasiswa Gunakan AI untuk Tulis Esai

ADVERTISEMENTS

Teknologi yang baru seumur jagung ini menjadi pukulan berat bagi lembaga pendidikan. Sebab, ChatGPT yang dirilis oleh OpenAI, kerap disalahgunakan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Asisten profesor filsafat Furman University, Darren Hick, mengatakan, dia mengaku awalnya tidak mengetahui keberadaan teknologi ini. “Namun, setelah saya melaporkan di Facebook, teman akademik saya mengaku juga mendapat kecurangan muridnya,” kata Hick.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Awal bulan ini, Hick telah menginstruksikan muridnya untuk menulis esai berisi 500 kata tentang filsuf abad ke-18 David Hume dan paradoks horor yang meneliti bagaimana orang bisa mendapatkan kesenangan dari sesuatu yang mereka takuti. Ada satu esai yang memperlihatkan adanya karakteristik penggunaan AI.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Esai itu seperti yang ditulis oleh siswa kelas 12 yang sangat cerdas. Namun, ada sejumlah kata tertentu yang aneh,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Apple Rilis Aplikasi yang Hubungkan Ponsel ke TV di Kamar Hotel, Begini Cara Pakainya

Hick mengatakan hampir mustahil untuk membuktikan karya tersebut dibuat oleh ChatGPT. Dia memasukkan teks ke dalam perangkat lunak yang dibuat oleh produsen ChatGPT untuk menentukan apakah tanggapan tertulis tersebut dibuat oleh AI. Hasilnya, 99,9 persen cocok.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Akan tetapi, tidak seperti perangkat lunak pendeteksi plagiarisme standar atau makalah perguruan tinggi yang dibuat dengan baik. Perangkat lunak tersebut tidak menawarkan kutipan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Hick kemudian mencoba membuat esai yang sama dengan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada ChatGPT yang dia bayangkan telah diajukan oleh muridnya. Langkah tersebut menghasilkan jawaban yang serupa, tetapi tidak ada kecocokan langsung karena alat tersebut merumuskan tanggapan yang unik.

Akhirnya, dia memanggil siswa yang menggunakan ChatGPT. Hasilnya, siswa tersebut gagal dalam kelas filsafatnya dan diserahkan kepada dekan akademik sekolah.

Berita Lainnya:
INI Isi Chat Cabul Interviewers CV kepada Pencaker di LinkedIn, Sampai Tanyakan Hal Tak Senonoh Seperti...

Meskipun kasus itu telah selesai, Hick khawatir akan muncul kasus serupa. Untuk saat ini, yang terbaik yang bisa dia lakukan adalah mengejutkan siswa yang dicurigai dengan ujian lisan dadakan. Dengan begitu, dia berharap dapat membuat mereka lengah tanpa bantuan teknologi.

Selain gratis dan instan, hal yang lebih menakutkan lagi adalah Hick khawatir saat ChatGPT terus berkembang. “Ini adalah perangkat lunak pembelajaran. Dalam sebulan, ini akan menjadi lebih pintar. Dalam setahun, itu akan menjadi lebih pintar. Saya merasakan perpaduan antara teror yang hina dan apa artinya ini bagi pekerjaan saya sehari-hari, tetapi ini juga menarik, sangat menarik,” kata dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi