Rabu, 08/05/2024 - 08:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Enggan Serahkan Kembali Wilayah Ukraina yang Sudah Dianeksasi

ADVERTISEMENTS

Ukraina telah menyampaikan 10 rencana perdamaian, termasuk pengembalian wilayah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 MOSKOW — Pemerintah Rusia mengatakan, mereka tidak akan melepaskan kembali empat wilayah Ukraina yang sudah mereka aneksasi, yakni Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Moskow menyebut, setiap proposal perdamaian untuk mengakhiri konflik harus memasukkan empat wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Tidak ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah (Ukraina) ke Rusia. Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak bisa damai,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (28/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mempromosikan rencana perdamaiannya yang berisi 10 poin. Dalam rencana itu, Zelensky menghendaki agar seluruh pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional. Artinya Rusia harus menyerahkan kembali seluruh wilayah Ukraina yang sudah dianeksasinya, termasuk Krimea.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kata Warga Soal Iran Serang Israel dan Potensi Perang Keduanya

Pada 20 Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, situasi di empat wilayah Ukraina yang sudah dianeksasi negaranya sulit. Terkait hal itu, dia menekankan perlunya pemaksimalan operasi kontraintelijen untuk menjaring agen mata-mata dan penyabot. “Situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangat sulit,” kata Putin kepada Dinas Keamanan Federal Rusia atau Federal Security Service (FSB).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia menyinggung tentang warga Rusia yang telah memilih untuk tinggal dan bekerja di empat “wilayah baru Rusia” tersebut. “Orang-orang yang tinggal di sana, warga Rusia, mengandalkan Anda, pada perlindungan Anda,” ujar Putin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Putin pun menyampaikan bahwa ketenangan maksimal dan konsentrasi kekuatan diperlukan dalam operasi kontraintelijen Rusia. “Penting untuk secara tegas menekan tindakan badan intelijen asing, untuk segera mengidentifikasi pengkhianat, mata-mata, dan penyabot,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Menhan Rusia Sebut Kiev Kehilangan 111 Ribu Tentara Selama 2024

Pada 30 September lalu, Putin mengesahkan bergabungnya Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, ke Rusia. Empat wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah pendudukan Rusia. Pada 23 hingga 27 September lalu, keempat wilayah itu menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung.

Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil referendum tersebut. Mereka menilai referendum itu telah diatur sedemikian rupa hasilnya oleh Moskow. Kendati ditolak dan ditentang, Rusia tetap melanjutkan rencananya untuk “merebut” keempat wilayah itu. Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. Jika digabung, luasnya setara dengan luas Portugal. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi