Minggu, 05/05/2024 - 21:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Barat Minta Serbia dan Kosovo Tahan Diri

ADVERTISEMENTS

AS, NATO dan Uni Eropa mendesak Serbia dan Kosovo meredakan ketegangan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

MITROVICA — Amerika Serikat (AS), Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa mendesak Serbia dan Kosovo menahan diri untuk meredakan ketegangan di perbatasan. Pihak berwenang menutup perbatasan ketiga antara kedua negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ketegangan antara pemerintah dengan warga etnis Serbia di utara Kosovo soal kemerdekaan tahun 2008 semakin memanas. Selama 20 tahun Kosovo menjadi sumber ketegangan antara Barat yang mendukung kemerdekaannya dengan Rusia yang mendukung Serbia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Moskow mendukung Serbia dalam menghalangi Kosovo bergabung dengan organisasi internasional termasuk PBB.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kami mendesak semua pihak menahan diri semaksimal mungkin, untuk mengambil tindakan tanpa syarat dalam menurunkan ketegangan, dan menahan diri dari provokasi, ancaman dan intimidasi,” kata Uni Eropa dan AS dalam pernyataan bersama, Rabu (28/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Misi NATO di Kosovo, KFOR, mengatakan mereka mendukung semua pihak berdialog untuk menurunkan ketegangan. Termasuk tindakan etnis Serbia menghalangi jalan besar dengan truk dan kendaraan besar lainnya dan bentrok dengan polisi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hujan Lebat dan Banjir Bandang Sebabkan 21 Orang Meninggal di Oman

Sementara Serbia mensiagakan tentaranya ke tingkat tertinggi. Kremlin membantah klaim Kosovo bahwa mereka mempengaruhi Serbia merusak stabilitas Kosovo. Rusia mengatakan Serbia membela hak-hak etnis Serbia.

Mantan petugas polisi Kosovo yang beretnis Serbia dibebaskan dari tahanan setelah dituduh menghasut unjuk rasa dengan kekerasan. Juru bicara Pengadilan  Pristina Basic mengatakan sesuai permintaan kejaksaaan mantan polisi menjadi tahanan rumah.

Dejan Pantic ditahan pada 10 Desember karena menyerang petugas polisi. Sejak itu warga etnis Serbia di utara Kosovo baku tembak dengan polisi dan menghalangi lebih dari 10 jalan besar.

Warga etnis Serbia meminta Pantic dibebaskan. Keputusan pengadilan membuat pemerintah Kosovo geram termasuk Perdana Menteri Albin Kurti dan Menteri Kehakiman Albulena Haxhiu.

“Saya tidak tahu bagaimana cara memahaminya dan bagaimana mungkin seseorang yang mendapat tuduhan kejahatan serius berkaitan dengan terorisme dapat menjadi tahanann rumah,” kata Haxhiu.

Berita Lainnya:
Jerman Berencana Kembali Menyalurkan Dana ke UNRWA

“Saya sangat penasaran untuk mengetahui siapa jaksa yang mengajukan permintaan ini, siapa hak pra prosedur yang menyetujuinya,” kata Kurti.

Pantic salah satu dari banyak etnis Serbia yang keluar dari kepolisian dan institusi lainnya setelah Pristina mengatakan akan mewajibkan etnis Serbia membuat plat nomor yang dikeluarkan sebelum pemberontakan kemerdekaan Kosovo.

Seorang pejabat Serbia mengatakan setelah Pantic dibebaskan Presiden Serbia Aleksandar Vucic meminta etnis Serbia di Kosovo mengakhiri protesnya terhadap pemerintah Pristina. Ia memastikan mereka akan kebal pada presekusi.

Kepala pemerintah Serbia di Kosovo Petar Petkovic mengatakan Vucic dan orang Serbia di utara Kosovo akan bertemu. Lalu akan diumumkan apakah barikade di jalan-jalan akan disingkirkan. Etnis Serbia di Kosovo masih percaya mereka bagian dari Serbia, melawan setiap langkah yang dianggap anti-Serbia.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi