Rabu, 01/05/2024 - 05:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Subvarian XBB 1.5 Mendominasi Kasus Covid-19 di Amerika Serikat

ADVERTISEMENTS

Subvarian XBB 1.5 dikhawatirkan picu gelombang Covid-19 usai masa liburan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan strain baru omicron tengah mendominasi di Amerika Serikat. Subvarian bernama XBB.1.5 ini telah menimbulkan kekhawatiran adanya potensi gelombang kasus Covid-19 lainnya setelah liburan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sekitar 40 persen dari kasus Covid-19 AS yang dikonfirmasi disebabkan oleh subvarian XBB.1.5. Angka ini naik dari 20 persen sepekan sebelumnya. Di East Coast, sekitar 75 persen kasus terkonfirmasi dilaporkan sebagai XBB.1.5.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Belum jelas dari mana versi omicron ini berasal, tetapi tampaknya menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Di sisi lain, tidak ada indikasi subvarian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada virus omicron lainnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Direktur Divisi Virus Corona dan Virus Pernapasan CDC, Dr Barbara Mahon, mengatakan sejauh ini rawat inap Covid-19 secara keseluruhan meningkat di seluruh negeri. Namun, daerah seperti East Coast belum mengalami peningkatan rawat inap yang tidak proporsional.

Berita Lainnya:
Cina Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Angkatan Laut 30 Negara

“Kami melihat rawat inap telah meningkat secara keseluruhan di seluruh negeri. Tampaknya mereka tidak mencatat lebih banyak di area yang memiliki lebih banyak XBB.1.5,” ujar Mahon, seperti dilansir laman NBC News, Senin (2/1/2023).

Rata-rata tujuh hari rawat inap harian Covid-19 mencapai 42.140 pada hari Jumat (30/12/2022) lalu, meningkat 4,2 persen dari dua pekan sebelumnya. Rata-rata tujuh hari penerimaan unit perawatan intensif harian juga meningkat menjadi 5.125 per hari, meningkat lebih dari 9 persen dari dua pekan lalu.

Masih banyak yang belum diketahui tentang subvarian terbaru, termasuk apakah itu lebih menular daripada bentuk omicron lainnya. Ilmuwan lain khawatir bahwa XB.1.5 bahkan lebih baik dalam mengatasi antibodi yang dibangun dari vaksin Covid-19 dan infeksi sebelumnya dari berbagai jenis omicron yang telah menyebar sejak Desember lalu.

Berita Lainnya:
Imunitas Tubuh Kuat Bisa Cegah Orang Tertular Flu Singapura

XBB.1.5 adalah kerabat dari varian omicron XBB, yang merupakan rekombinan dari subvarian omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75. Jika digabungkan, XBB dan XBB.1.5 merupakan 44 persen kasus di AS, mengalahkan versi omicron lainnya.

Menurut WHO, XBB telah ditemukan di setidaknya 70 negara. Hal ini telah menyebabkan lonjakan infeksi di beberapa bagian Asia, termasuk India dan Singapura, pada bulan Oktober.

Studi yang dilakukan di laboratorium menemukan XBB mampu menghindari antibodi dari infeksi atau vaksinasi Covid-19 sebelumnya. Itu berarti bahwa ketika terpapar virus, seseorang lebih mungkin sakit atau terinfeksi ulang dan menunjukkan gejala.

“Jelas bahwa ada sifat penghindaran kekebalan dari XBB,” ujar Isaach Bogoch, seorang dokter penyakit menular dan ahli epidemiologi di University of Toronto.

“Itu telah dibuktikan baik dalam studi laboratorium dan terlihat secara klinis dalam kasus dan rawat inap.”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi