Rabu, 01/05/2024 - 10:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Kedubes AS di Kuba Kembali Buka Layanan Visa

ADVERTISEMENTS

Kedubes AS sebelumnya ditutup pada 2017 karena sejumlah staf terserang penyakit.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 HAVANA — Kedutaan Besar AS di Havana melanjutkan pemrosesan visa imigran penuh dan layanan konsuler untuk pertama kalinya sejak 2017 pada Rabu (4/1/2023). Ini upaya membendung aliran migran ilegal dari Kuba utara ke Amerika Serikat yang memecahkan rekor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kedutaan AS memangkas layanan pada  2017 setelah beberapa stafnya terserang penyakit yang sebagian besar masih belum dapat dijelaskan. Penyakit ini dijuluki “Sindrom Havana”. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penyakit Sindrom Havana pertama kali dilaporkan di antara pejabat AS pada 2016. Gejala penyakit ini termasuk mual dan hilang ingatan. Ketika itu warga Kuba diminta melakukan perjalanan ke Guyana untuk pemrosesan visa. Perjalanan ke Guyana cukup mahal dan tidak semua warga Kuba mampu menjangkaunya.

ADVERTISEMENTS

Kedutaan Besar AS di Havana memulai pemrosesan visa terbatas tahun lalu. Pada September, Washington mengumumkan pembukaan kembali kedutaan secara penuh pada 2023, untuk memastikan migrasi warga Kuba yang aman, legal, dan teratur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mantan Presiden Taiwan Berkunjung ke Beijing

 

Pada Rabu, puluhan warga Kuba mengantre dan berkumpul di sebuah taman kecil dekat kedutaan. Mereka memeriksa dokumen dan saling mengobrol sambil menunggu instruksi dari staf kedutaan. Seorang warga Kuba, Barbara Nodas (20 tahun) mengatakan, dia sedang menunggu untuk mengambil visa. Dia akan terbang ke Tampa, Florida untuk bertemu ayahnya.

“Impian banyak orang Amerika menjadi kenyataan. Ini momen yang ditunggu-tunggu,” ujar Nodas dengan mata yang berkaca-kaca.

Nodas melakukan perjalanan dari Kuba timur untuk mengambil visanya. Dia termasuk di antara sedikit orang beruntung yang akan melakukan perjalanan ke AS secara legal.  Washington tahun lalu mengeluarkan 20 ribu visa imigran ke Kuba, termasuk sejumlah kecil dari Havana, sejalan dengan perjanjian migrasi yang ditandatangani sebelumnya. AS akan melanjutkan kebijakan serupa pada 2023. 

Berita Lainnya:
Yordania, Irak, Lebanon Buka Kembali Wilayah Udara Setelah Serangan Iran

Kuba dan AS juga telah memulai kembali pembicaraan rutin tentang migrasi dalam upaya untuk menghentikan arus imigran. Tahun lalu, sekitar 250 ribu orang Kuba telah meninggalkan negaranya menuju ke Amerika Serikat. Sebagian besar imigran melewati rute yang berbahaya. Mereka melakukan perjalanan darat dari Amerika Tengah ke utara ke perbatasan atau melintasi Selat Florida dengan rakit buatan sendiri.

Kuba menyalahkan embargo AS, jaringan undang-undang, dan peraturan AS yang mempersulit transaksi bisnis dan keuangan dengan pulau itu. Langkah AS ini melumpuhkan ekonomi dan memicu migrasi ilegal dari Kuba.

Kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan listrik yang meluas – diperparah oleh pandemi virus corona – telah memicu kerusuhan yang tersebar di pulau itu dan membuat banyak orang mencari alternatif di luar negeri.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi