Jumat, 03/05/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Menu Sarapan dan Cara Diet Rasulullah SAW

ADVERTISEMENTS

Rasulullah menjaga dari kelebihan makanan ketika sarapan dan waktu makan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Rasulullah SAW membiasakan diri mengonsumsi makanan seadanya dan tidak berlebihan. Putra Abdullah tersebut hanya makan pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Hal ini dilakukannya sebagai wujud kesederhanaan, kecukupan, dan tidak berlebihan. Dengan begitu dia selalu bersyukur kepada Allah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan sejumlah cerita, Nabi Muhammad menjadikan segelas air dicampur dengan madu sebagai menu sarapan. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Alquran bahwa madu merupakan penyembuh. Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga menganjurkan untuk mengonsumsi kurma pada pagi hari saat sarapan. Khasiat zat dalam kurma mampu menghilangkan racun dalam tubuh.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sebelum Tidur, Ikuti Sunnah Rasulullah Berikut ini

Air madu dan kurma dikonsumsi secukupnya. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Karena konsumsi keduanya dilakukan secara terukur, maka tubuh Rasulullah tidak gemuk. Posturnya ideal. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ini sejalan dengan firman Allah QS al-A’raf ayat ke-31: “Makan dan minumlah kamu dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.” (HR Ibnu Majah).   

Berita Lainnya:
Menyebut Muhammad SAW Saja tanpa Gelar Seperti Nabi atau Rasulullah, Apa Hukumnya?

Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi harus dipastikan halal dan baik (bisa dimaknai berkualitas dan bergizi). Makanan yang dikonsumsi tidak boleh dari unsur makan-makanan yang diharamkan karena hal itu bertentangan dengan hukum Islam.   

Jika melihat pola kehidupan Nabi SAW, beliau termasuk jarang sakit. Pada zaman Nabi pernah datang rombongan orang ke kota Madinah. Mereka terheran melihat bentuk fisik Nabi SAW dan para sahabat yang tampak sehat. 

Lantas, mereka meminta resepnya apa. Kemudian, Rasulullah menjelaskan, “Kami ini adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum datang rasa lapar. Dan kami ini bila makan tidak akan sampai merasa kekenyangan.” 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi