Minggu, 19/05/2024 - 03:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Wapres Dorong Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik untuk Cegah Stunting

Penerpaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik telah berjalan baik di Sumedang

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan percepatan penanganan anak stunting melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dikembangkan Pemerintah akan diterapkan ke berbagai daerah. Sebab, melalui sistem ini dinilai bisa mempercepat penanganan stunting di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ma’ruf mencontohkan penerapan SPBE yang telah berhasil di Sumedang, Jawa Barat. “Salah satu yang memang sudah berjalan itu adalah di Sumedang. Model sistem informasi dan data penanganan di Sumedang itu cepat melakukan penurunan stunting. Oleh karena itu, model ini akan kita kembangkan di seluruh Indonesia,” ujar Ma’ruf dalam keterangan persnya usai Salat Jumat di Masjid Raya At-Taqwa, Matraman, Jakarta, Jumat (6/1/2023)

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Kemenlu: Veto AS Atas Keanggotaan Palestina di PBB Khianati Perdamaian  

Ma’ruf menyebut melalui sistem tersebut diharapkan data yang terintegrasi dapat membantu mewujudkan Indonesia sebagai negara bebas stunting. Sebab, saat ini koordinasi data stunting masih menjadi masalah saat ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Perlu adanya keseragaman dan integrasi data dan informasi yang diberikan, yaitu melalui SPBE itu,” ujar Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kita ingin SDM kita, manusia yang baik, harus bebas stunting,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
IDI Ingatkan Ibu Hamil Jaga Nutrisi dan Periksa Kandungan untuk Cegah Stunting

Menurut Wapres, salah satu hambatan yang dihadapi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), yaitu kurang adanya sinkronisasi data stunting di Indonesia. “Sekarang ini banyak berbagai informasi atau data yang tidak sama, sehingga sulit memantau,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Saat ini angka prevalensi stunting masih sekitar 21,52 persen atau hanya menurun 2,9 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 24,4 persen. Ma’ruf pun meminta perlu ada upaya percepatan untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024 dari berbagai pihak.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi