Kamis, 02/05/2024 - 20:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jakarta dan Semarang Diminta Siapkan Pompa untuk Atasi Banjir

ADVERTISEMENTS

Sebagian kota-kota besar di seluruh dunia berada di daerah pesisir.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Dosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), Heri Sutanta mengatakan, sebagian kota-kota besar di seluruh dunia berada di daerah pesisir. Di Indonesia, kota-kota besar yang ada di sekitar perairan antara lain Jakarta, Semarang, Samarinda, Makassar, Kupang, dan Ambon.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia menilai, umumnya daerah pesisir memiliki tanah yang terbentuk dari aluvial karena hasil endapan sungai, sehingga lebih mudah mengalami pemadatan dan akhirnya penurunan tanah. Hal itu terlihat dari hasil penelitian di Semarang. Kondisi di Jakarta juga sama.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Penurunan tanah dipercepat pemanfaatan air tanah yang berlebihan dan melebihi kapasitas imbuhannya,” kata Heri melalui keterangan, Jumat (6/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Heri menerangkan, penelitiannya di daerah tangkapan air Kota Semarang dulunya terdapat banyak kebun, tanah tegalan, dan ruang terbuka. Namun, hal itu berubah menjadi kompleks perumahan, kawasan industri, sampai pembangunan infrastruktur lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kereta Commuter Line Anjlok di WTC Mangga Dua, KAI Rekayasa Jalur

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hal ini menyebabkan berkurangnya imbuhan di Cekungan Air Tanah (CAT) Semarang. Ia menyebutkan, di Kota Semarang kenaikan air laut global saat ini mencapai 3-5 milimeter per tahun. Sedangkan penurunan tanah sudah mencapai 9 centimeter.

Ia menuturkan, terdapat kenaikan penurunan tanah 30 kali lebih besar dibanding kenaikan air laut global. Menurut Heri, faktor lokal penurunan tanah ini lebih berdampak terhadap kenaikan relatif permukaan laut di Semarang dan di Jakarta.

Bahkan, percepatan penurunan tanah ini menyebabkan kota-kota seperti Semarang sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi karena posisi daratan di pesisir lebih rendah dari air permukaan laut. Itu pula yang terjadi di Jakarta.

Heri menekankan, baik di Semarang maupun di Jakarta posisi daratan pesisir yang lebih rendah dari air permukaan laut harus ditangani komprehensif. Permukiman dan industri yang ada saat ini di pesisir dapat dilindungi dengan tanggul laut.

Berita Lainnya:
Ramai Isu Pramuka Dihapus, Jokowi Justru Kukuhkan Pengurus Kwarnas Pramuka di Istana

“Persiapkan banyak pompa untuk mengalirkan air dari drainase ke sungai besar yang aliran airnya menuju laut. Harus ada pompa yang disiapkan walaupun membutuhkan biaya operasional yang besar,” ujar Heri.

Sejauh ini, Jakarta dan Semarang memang yang mengalami proses penurunan tanah begitu cepat. Untuk antisipasi terjadinya dampak yang lebih besar nantinya, ia menyarankan agar pemerintah membuat kebijakan yang lebih komprehensif lagi.

“Pertama, mengatur pengambilan air tanah dan menjaga imbuhan melalui perubahan pembatasan penggunaan lahan di daerah tangkapan air. Selanjutnya, tanggulangi dampak, misalnya pembangunan tanggul untuk melindungi infrastruktur dan warga,” kata Heri.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi