Jumat, 26/04/2024 - 08:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kasus Bayi Lahir dengan Satu Mata Selalu Hebohkan Dunia, Apa Penyebabnya Menurut Sains?

ADVERTISEMENTS

Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan mitos.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan beragam mitos dan hal mistis. Padahal, kondisi ini bisa terjadi karena adanya perkembangan otak yang atipikal selama masa kehamilan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kondisi bayi yang lahir dengan satu mata dikenal dengan sebutan cyclopia. Nama tersebut diambil dari makhluk mitologi Yunani bernama Cyclops, yaitu raksasa bermata satu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kasus cyclopia terbilang sangat langka dan hanya ditemukan pada satu dari 40 ribu hingga 95 ribu kelahiran. Kondisi ini sangat mematikan pada bayi karena otak dan bagian tubuh lain pada bayi penderita cyclopia tak berkembang dengan normal selama dalam kandungan.

ADVERTISEMENTS

Seperti dilansir NCBI, meski bayi dengan kondisi cyclopia bisa bertahan lebih lama, dia akan hidup dengan beragam keterbatasan. Salah satu kasus cyclopia yang sempat menghebohkan dunia maya adalah kasus dari Yeman yang terjadi pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Apa Bedanya Flu Singapura dan Flu Musiman? Ini Penjelasan Dokter

 

Bayi tersebut lahir dengan satu mata dan satu saraf optik saja. Seperti dilansir Geo TV, bayi tersebut meninggal dunia hanya tujuh jam setelah dilahirkan.

Pada 2015, kasus cyclopia pernah dilaporkan di Jordania. Bayi tersebut meninggal dunia dalam waktu lima jam setelah dilahirkan.

Kasus serupa juga pernah ditemukan di Indonesia. Pada 2018, seorang bayi dengan satu mata dilahirkan di Panyabungan, Sumatra Utara. Selain tak memiliki mata, bayi tersebut juga lahir tanpa hidung. Bayi malang ini juga meninggal dunia sekitar delapan jam setelah dilahirkan.

“Sebagian besar studi menunjukkan bahwa bayi dengan sindrom cyclopia memiliki harapan hidup maksimal 10-12 jam,” jelas tim peneliti melalui International Journal of Surgery Case Reports, seperti dilansir Science Direct.

Mengenal Cyclopia

Cyclopia merupakan istilah yang merujuk pada kondisi langka, di mana bayi lahir hanya dengan satu mata. Kondisi ini terjadi karena terjadinya perkembangan otak yang atipikal pada janin selama masa kehamilan.

Berita Lainnya:
Dinkes DKI Belum Sebar Nyamuk Wolbachia di Jakbar, Ini Alasannya

Memiliki satu mata atau cyclopia merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan masalah otak bernama alobar holoprosencephaly. Kelainan ini biasanya terjadi di masa awal kehamilan, umumnya pada bulan pertama kehamilan.

Pada embrio normal, otak akan terbelah menjadi dua hemisfer. Namun pada embrio dengan cyclopia, otak tak terbagi menjadi dua sebagaimana seharusnya. Bagian kepala dan wajah pada embrio dengan cyclopia juga tak berkembang secara normal.

Karena tak terbelah dengan seimbang, fitur wajah yang muncul pun menjadi tak biasa. Efek yang paling nyata terlihat akibat kondisi cyclopia adalah perkembangan mata yang atipikal. Alih-alih memiliki dua mata, embrio dengan cyclopia bisa hanya memiliki satu mata yang terletak di bagian tengah wajah. Alternatif lainnya, mereka bisa memiliki dua bola mata di dalam satu lubang mata.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi