Sabtu, 18/05/2024 - 08:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

WHO Desak Cina Bagikan Informasi Detail Situasi Covid-19 di Negaranya

Pentingnya kerja sama mendalam dan transparansi Cina dalam penanganan Covid-19

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Cina agar membagikan informasi lebih detail tentang situasi Covid-19 di negara tersebut. Desakan tersebut disampaikan setelah Beijing melaporkan bahwa terdapat hampir 60 ribu kematian akibat Covid-19 sejak awal bulan lalu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dilaporkan Bloomberg, pada Sabtu (14/1/2023) lalu, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melakukan pembicaraan via telepon dengan Direktur Komisi Kesehatan Nasional Cina Ma Xiaowei. Pada kesempatan itu, Ghebreyesus menegaskan kembali pentingnya kerja sama mendalam dan transparansi Cina dalam penanganan Covid-19 di negaranya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pada Sabtu lalu, Cina melaporkan bahwa terdapat 59.938 kematian akibat Covid-19 antara 8 Desember 2022 hingga 12 Januari lalu. Angka tersebut hanya yang terdokumentasikan di rumah sakit. Sebelumnya Cina telah menyampaikan bahwa wabah Covid-19 yang kini melonjak kembali didominasi oleh subvarian Omicron BA.5.2 dan BF.7.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Waduh, Kemenkes Konfirmasi Gejala DBD Berubah di Tubuh Penyintas Covid-19

Data terkait penyebaran kedua subvarian itu pun telah dilaporkan kepada WHO. Menurut WHO, BA.5.2 dan BF.7 menyumbang 97,5 persen dari kasus yang kini tengah menjalar di Negeri Tirai Bambu. WHO telah meminta Beijing memberikan data lebih terperinci, termasuk informasi tentang pengurutan atau sequence.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Direktur Komisi Kesehatan Nasional Cina Ma Xiaowei telah menyatakan negaranya siap untuk terus mendukung WHO dalam menyatukan upaya internasional guna memerangi Covid-19. Terkait situasi pandemi di Cina, puluhan negara telah memberlakukan pengetatan pengecekan terhadap para pelancong dari Negeri Tirai Bambu, termasuk mewajibkan mereka menyertakan bukti negatif Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Rusia Tuduh Ukraina Sering Tembak Fasilitas dan Staf Medis

Cina telah mengkritik keras pembatasan tersebut. “Sejumlah negara telah mengambil pembatasan masuk yang hanya menargetkan pelancong Cina. Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning, dalam pengarahan pers 3 Januari lalu

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dia menyatakan Cina siap mengambil langkah balasan terhadap negara-negara yang menerapkan pengaturan pengujian tersebut. “Kami dengan tegas menolak menggunakan tindakan Covid untuk tujuan politik dan akan mengambil tindakan yang sesuai untuk menanggapi berbagai situasi berdasarkan prinsip timbal balik,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi