Selasa, 07/05/2024 - 06:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Rencana Kebijakan Warung tak Bisa Jual Gas 3 Kg Disebut Beratkan Warga

ADVERTISEMENTS

Warga menilai larangan warung jual gas 3 Kg bisa timbulkan kelangkaan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

SLEMAN — Pemerintah berencana membatasi penjualan gas elpiji 3 kg di warung-warung kecil. Rencana kebijakan tersebut mendapat respons beragam dari warga. Kurniawan (32 tahun), menilai kebijakan tersebut memberatkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dengan adanya kebijakan tersebut, saya rasa memberatkan ya,” kata Kurniawan kepada Republika, Senin (16/1).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya kebijakan tersebut bisa membuat kelangkaan di masyarakat. Apalagi harga-harga bahan pokok naik usai harga BBM naik.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Setelah harga BBM yang naik yang membuat harga-harga bahan pokok naik, di tambah lagi mau ada kebijakan gas 3 Kg ini, bisa membuat kelangkaan di masyarakat, yang ujung-ujungnya masyarakat lagi yang kena imbasnya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Batasi Ekspor 54 Produk ke Israel, Turki Digertak Dijatuhi Sanksi

Ia berharap rencana kebijakan tersebut dikaji ulang. Bahkan dirinya mengusulkan agar pemerintah membatalkan rencana kebijakan tersebutm

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kalau perlu dibatalkan di tengah masyarakat yang berusaha bangkit ekonominya paska covid,” ucapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Nantinya distribusi LPG 3 Kg hanya bisa diakses di agen maupun penyalur resmi. Masyarakat bisa membeli dengan menunjukan KTP. Ia pun mempertanyakan keamanan data masyarakat yang membeli gas.

“Jelas mempersulit, biasanya saya bisa beli gas 3 Kg di warung dekat dengan rumah, dengan adanya kebijakan tersebut saya nggak tahu harus cari dimana, apalagi harus beli dengan KTP, aman nggak nanti data KTP saya, jangan-jangan di salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Berita Lainnya:
Sebagian Besar Capex XL Axiata di 2024 untuk Penguatan Jaringan

Hal senada juga disampaikan Yuli (47 tahun). Ibu rumah tangga itu menikai akan butuh pengeluaran tambahan jika lokasi penyalur LPG jauh dari rumah.

“Biasanya beli di warung tinggal jalan sekarang harus di penyalur ya adoh (jauh) toh, harus pakai motor. Belum lagi ibu-ibu yang nggak bisa bawa motor piye?” tutur dia mengeluh.

Ia berharap kebijakan tersebut tidak diterapkan. Pemerintah dinilai perlu memikirkan dampak kebijakan tersebut.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi