Minggu, 05/05/2024 - 23:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tanggapi Ceramah Kontroversial Cak Nun, Begini Nasihat Wakil Menteri Agama

ADVERTISEMENTS

Wakil Menteri Agama mengingatkan Cak Nun agar bijak berceramah

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA – Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa’adi menanggapi ceramah Cak Nun yang menjadi perbincangan belum lama ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menanggapi ceramah Cak Nun, Kiai Zainut mengimbau kepada siapapun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden dan wakil presiden di depan umum. Apapun alasannya tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kebebasan menyampaikan pendapat apakah itu bentuknya kritik maupun saran hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika, tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama,” kata Kiai Zainut kepada Kamis (19/1/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Wamenag mengimbau kepada para penceramah agama atau pendakwah dan tokoh agama, agar menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan dan inspiratif.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Surat Jaminan Umar Bin Khattab untuk Umat Nasrani dan Gereja Ini Menginspirasi Dunia

Setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai pewaris para Nabi (waratsatul ambiya) untuk melaksanakan tugas amar makruf nahi mungkar yakni mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Karenanya dalam melaksanakan tugas dakwah harus dengan cara-cara yang diajarkan Rasulullah SAW yaitu dengan hikmah penuh kebijaksanaan, mau’idhah hasanah dengan pesan-pesan yang baik, dan mujadalah hasanah yakni berdiskusi atau bertukar pikiran dengan cara yang santun dan bijak. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Saya kira ketiga hal tersebut bersifat umum yang semua penceramah agama sudah sangat memahaminya, hanya  penerapannya saja yang dibutuhkan kesadaran dan  tanggung jawab,” ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini. 

Berita Lainnya:
Sejarah Korupsi yang Diabadikan dalam Sejumlah Kitab Suci

Kiai Zainut menegaskan, tidak boleh atas nama melaksanakan tugas dakwah yang mulia dengan mengungkapkan kata-kata yang kasar, menyebarkan ujaran kebencian, hoax, fitnah, adu domba, bersikap subjektif dan berlaku tidak adil. 

Dia menambahkan, setiap penceramah agama hendaknya bersikap adil dan objektif dalam menilai seseorang. Jangan sampai karena kebencian atau ketidaksukaannya terhadap orang lain menjadikan tidak bisa berbuat adil. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surat al-Maidah ayat 8.

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Ma’idah: 8) 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi