Rabu, 01/05/2024 - 00:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Menanti Aksi Kedua Jacinda Ardern

ADVERTISEMENTS

Ardern pun mesti menanggung sejumlah ancaman, kultur toksik, dan misogini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WELLINGTON – Jacinda Ardern, Kamis (19/1/2023) menyampaikan pengumuman mangagetkan. Ia memutuskan mundur sebagai perdana menteri Selandia Baru. Ia beralasan tak lagi memiliki tenaga memadai untuk menjalankan tugasnya memutar roda pemerintahan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ardern mengaku belum punya rencana untuk masa depannya dan hanya ingin berhimpun dengan keluarganya. ‘’Saya harus akui, saya bisa tidur nyeyak untuk pertama kalinya di sepanjang malam,’’ ujarnya kepada para wartawan, Jumat (20/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat ini, Ardern masih terbilang muda, baru berusia 42 tahun. Selama menjabat, ia dianggap sukses membawa negerinya melalui pandemi Covid-19. Selama 15 tahun ia berpengalaman sebagai anggota parlemen, 5,5 tahun menakhodai Selandia Baru. 

ADVERTISEMENTS

Maka, berbekal pengalaman ini, para pengamat meyakini bakal ada aksi lanjutan Ardern. Stephen Hoadley, asisten profesor politik dan hubungan internasional di University of Auckland, menyatakan tak bisa membayangkan Ardern bakal berdiam diri saja di rumah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kunjungan Xi Jinping ke Eropa dalam Lima Tahun Terakhir, Apa Agendanya? 

Ia menilai, Ardern potensial, memiliki kemampuan. Punya profil dan bisa diterima publik melakukan semua hal. ‘’Beri dia beberapa pekan untuk rehat dan mengisi kembali energinya. Saya tak bisa bayangkan hingga akhir tahun ia tak melakukan apa-apa dan meniti karier baru.’’

Hoadley mencontohkan sosok mantan perdana menteri Helen Clark, setelah menjabat di pemerintahan kemudian bergabung dengan PBB. Clark membidangi program pembangunan. Ardern, jelas dia, bisa beraktivitas di PBB juga, lembaga amal atau lembaga lainnya. 

‘’Banyak kemungkinannya. Profilnya sangat tinggi sehingga dia bisa saja menduduki jabatan apa saja,’’ kata Hoadley. 

Menteri Perubahan Iklam Selandia Baru James Shaw, yang pertama kali bersua Ardern pada 2007 mengaku kaget atas keputusan Ardern tetapi juga bisa memahaminya ketika Ardern mengatakan kepada dirinya akan mengundurkan diri. 

Berita Lainnya:
Jubir Dewan Eropa Pastikan tak Ada Seruan UE agar Turki Keluar

Di tengah program legislatif yang sibu, ungkap Shaw, Ardern mesti menjaga jalannya pemerintahan melalui sejumlah krisis. Termasuk penembakan massal di dua masjid di Christchurch yang menyebabkan 55 orang meninggal dunia. 

Selain itu, letusan gunung berapa yang menelan korban 22 jiwa dan pandemi Covid-19. Shaw menambahkan, Ardern pun mesti menanggung sejumlah ancaman, kultur toksik dan misogini secara daring yang kian buruk beberapa tahun terakhir. 

‘’Saya berharap, dia bisa menikmati waktu saat ini di pantai dengan keluarganya, tanpa terganggu apapun,’’ kata Shaw. Ia juga percaya ketika Ardern mengatakan belum memiliki rencana untuk masa depannya. 

‘’Saya pikir, dia bisa melalukan apapun yang disuka. Dia orang yang selalu berorientasi pada publik. Maka saya bisa bayangkan, apapun yang dia lakukan nanti, pasti terkait kepentingan publik,’’ kata Shaw. 

 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi